Opini: Ruang Keluarga dan Budaya Â
 Fundasi Memupuk Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa
                       Â
                             Oleh : Ovantus Yakop
Kata Kunci: Keluarga, Budaya, Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa
Manusia dan budaya memiliki kaitan yang sangat erat. Manusia akan kehilangan standar nilai-nilai moral dan etika tanpa budaya. Sebaliknya budaya akan tetap abstrak tanpa kehadiran manusia dalam mewujudkannya.
Budaya itu sendiri dalam konteks kehidupan sosial masyarakat dapat dipandang sebagai pedoman hidup bersama yang mencerminkan identitas dari setiap kesatuan sosial masyarakat. Indetitas dalam nilai-nilai moral dan etika dalam budaya, dipelihara, dirawat dan dipertahankan eksistensinya.
Keluarga Sebagai Fundasi Iman, Pesaudaraan dan Bela Rasa
Ada dua faktor utama dalam proses mengenal Iman, persaudaraan dan bela rasa yaitu keluarga dan budaya.
Pertama, yaitu keluarga. Pendidikan pertama dan utama yang diterima oleh seorang anak yaitu keluarga. Sebagai fundasi keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam proses mengenal Iman, persaudaraan dan bela rasa. Bagaimana proses memupuk Iman itu dalam keluarga ? keluarga memiliki tanggung jawab moril dalam mengenal dan menumbuhkan iman seorang anak. Tanggung jawab tersebut tidak terlepas dari kehadiran orang tua (Bapak dan Ibu). Bapak sebagai pencari nafkah utama sekaligus garda terdepan dalam mewarisi iman pribadinya kepada anak. Ibu sebagai sang pemelihara anak memiliki tanggung jawab yang sama dalam mewarisi iman keluarga kepada anak. Adik atau Kakak, Opa atau Oma dalam serumah sebagai faktor pendukung utama dalam proses pengenalan iman.