Mohon tunggu...
OVANTUS YAKOP
OVANTUS YAKOP Mohon Tunggu... Guru - Mengolah Hati dan Budi Melalui Menulis

SDN ANAM SMP SWASTA KARYA RUTENG SMAK ST. FRANSISIKUS XAVERIUS RUTENG STKIP ST.PAULUS RUTENG

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ruang Keluarga dan Budaya | Memupuk Iman, Persaudaraan dan Bela Rasa

9 Agustus 2024   19:07 Diperbarui: 9 Agustus 2024   19:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Budaya itu sendiri menyimpan sejuta nilai bela rasa, persaudaraan dan Iman.Wujud nyata dari iman dapat kita telusuri melalui budaya. Apakah sang anak sering melanggar norma-norma budaya masyarakat dalam kehidupannya. Misalnya sering membuat keonaran dalam lingkungan masyarakat. Apa bentuk partisipasi anak dalam mengenal budayanya sendiri, apakah bermuara pada pembentukan kognitif dan membantu proses perkembangan diri atau tidak. Apakah anak lebih menyukai hal-hal yang dianggap tabu oleh masyarakat setempat atau tidak.

Iman dan keluarga adalah wadah utama bagi seorang anak dalam mengenal iman, persaudaraan dan bela rasa. Kedua ruang tersebut sama-sama mendulang makna nilai-nilai postif termasuk didalamnya bela rasa, rasa persaudaraan dan iman. Sehingga dibutuhkan benteng keluarga yang harmonis dan komitmen untuk meralisasikannya dalam kehidupan nyata.

Gulung 

Catatan: Refleksi penulis terkait makna kehadiran Paus Fransiskus dalam konteks sosio kultaral Indonesia berdasarkan Mottonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun