Mohon tunggu...
Ovan Rangga Firmansyah
Ovan Rangga Firmansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Airlangga

Seorang pemuda yang gemar melalang buana demi mencari pengalaman dan ilmu. Suka bepergian ke tempat-tempat menakjubkan. Penikmat dan pelaku seni dan kebudayaan. Tertarik dalam bidang sosial humaniora.

Selanjutnya

Tutup

Surabaya Pilihan

Potensi Sejarah dalam Pariwisata Kota Surabaya

1 Februari 2024   00:04 Diperbarui: 1 Februari 2024   00:08 305
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumentasi Pribadi

Belakangan ini, wisata sejarah memiliki peminat yang semakin banyak. Para wisatawan rela datang jauh untuk pergi ke Surabaya demi mempelajari beragam sejarah yang terkandung di dalam kota ini. 

Selain itu, Bangunan-bangunan kolonial, baik yang telah terawat bagus maupun telah usang juga mulai diminati oleh para wisatawan. Meskipun sebagian dari mereka tidak terlalu tertarik dengan kisah sejarah, mereka sangat menikmati keindahan dan  merasakan suasana lawas ketika berjalan di sekitar kawasan yang memiliki banyak bangunan lawas. 

Berbagai komunitas sejarah di Surabaya telah menjadi bukti bahwa pasar pariwisata sejarah cukup digemari banyak orang. Para komunitas sejarah tersebut biasanya mengadakan walking tour dengan rute mengelilingi kawasan bersejarah dengan jalan kaki. 

Para wisatawan bisa mendapatkan kisah sejarah sisi lain Kota Surabaya dari pemandu wisata dengan beberapa bukti sejarah yang kuat, seperti foto lawas dan arsip. 

Pemerintah kota saat ini telah mulai dengan mengembangkan beberapa kawasan sejarah seperti Jalan Tunjungan. Selain itu, pemerintah kota juga mengadakan city tour menggunakan bus untuk mengelilingi berbagai landmark serta objek sejarah di seluruh penjuru kota. 

Namun, ada juga beberapa proyek pengembangan wisata sejarah yang dinilai kurang sukses dan mendapatkan kritikan dari beberapa pegiat sejarah dan sejarawan, contohnya seperti Jalan Panggung. 

Sangat disayangkan bangunan-bangunan kolonial tersebut dicat dengan warna yang mencolok, padahal estetika dari bangunan bersejarah adalah keasliannya. 

Oleh karena itu, pemerintah kota harus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan para sejarawan dan pegiat sejarah untuk pengembangan kawasan wisata sejarah. 

Selain itu, perlu juga merangkul warga lokal dan mengedukasi mereka mengenai manajemen pariwisata sejarah untuk menjaga kelangsungan destinasi wisata serta memberdayakan warga sekitar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun