Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[ANALISIS BERITA] Di Balik Kecaman Sekjen PBB pada Jokowi Soal Eksekusi Mati

28 April 2015   20:42 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:35 1460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Ban pada pemilihan (sekjen) lagi tahun depan oleh Majelis Umum PBB dan dengan dukungan China dan kemungkinan besar AS, ia akan hampir pasti mengamankan periode kedua lima-tahunannya sampai akhir tahun 2016.

Pemerintahan Obama, seperti halnya pemerintahan Bush, cenderung lebih suka kehadiran seseorang yang lebih baik di pucuk pimpinan PBB dibanding Ban, namun pemerintah Obama, seperti halnya Bush tak bisa menolak Ban, tidak ingin menyinggung Korea Selatan, dimana Ban dianggap sebagai pahlawan.)

BAN KI-MOON BEKERJA UNTUK SIAPA?
Jadi, apa yang bisa kita simpulkan tentang Ban dari fakta di atas? Ban dipilih oleh Majelis Umum PBB bukan karena ia layak dipilih, juga bukan karena ia seorang yang profesional yang mempunyai kemampuan serta layak menduduki jabatan itu atau karena mempunyai karisma atau kepandaian diplomasinya sebagaimana Kofi Annan, tetapi ia mengisi jabatan itu karena ia diperlukan untuk membela kepentingan AS selain China yang menjadi bekingnya. Artinya, selama ia membela kepentingan AS dan China, maka Ban akan tetap menduduki jabatan itu!

Catatan lain tentang Ban yang amat penting adalah bahwa ia adalah seorang yang inkonsisten soal hak asasi manusia. Klaim ini diungkap sendiri oleh para diplomat barat yang diberitakan oleh Reuter. Kutipan beritanya sebagai berikut.

Western diplomats who support a new term for Ban cite his lobbying for aggressive military interventions in Libya and Ivory Coast as proof he wants to protect civilians threatened by leaders who worry more about power than their own people.

Ban said on Monday that "advancing human rights and international justice" were among his top priorities.

But some diplomats say Ban has been inconsistent on human rights and has only taken hard stances in cases where at least one of the five permanent Security Council members backed him.

(Para diplomat Barat yang mendukung Ban (sebagai Sekjen PBB) pada periode yang baru menyatakan lobi Ban atas intervensi militer yang agresif di Libya dan Pantai Gading merupakan bukti bahwa ia ingin melindungi warga sipil yang terancam oleh para pemimpin mereka yang merasa khawatir terhadap kekuasaan dibanding warga negara mereka.

Ban mengatakan hari Senin bahwa, "mendahulukan hak asasi manusia dan keadilan internasional" merupakan prioritas utama (programnya).

Namun, beberapa diplomat mengatakan Ban ternyata tidak konsisten soal hak asasi manusia dan hanya mengupayakan sungguh-sungguh pada kasus yang setidaknya ada satu anggota Dewan Keamanan yang mendukungnya. Kita tahu bersama Dewan Keamanan PBB punya lima satpam permanen yaitu Amerika Serikat, Inggris, Perancis, China dan Rusia. Juga, Australia adalah sekutu dekat  Amerika Serikat)

Jadi, Ban memang telah mensetting dirinya untuk bekerja demi kepentingan segelintir anggota Dewan Keamanan PBB dibanding ia bekerja untuk kepentingan keadilan internasional. Tak heran ia bersikap seperti itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun