[caption id="attachment_320267" align="aligncenter" width="300" caption="Kapal Feri Naas Itu"][/caption]
Sungguh tragedi yang memilukan. Sebuah kapal feri yang membawa 459 orang terbalik dan tenggelam di laut lepas dari pelabuhan Incheon menuju suatu pulau resor di bagian selatan Jeju, Korea Selatan. Hampir 300 orang hilang dalam tragedi itu. Demikian dilaporkan BBC London pada Rabu, 16 April 2014. Sumber disini.
Kapal feri tersebut membawa penumpang terutama siswa sekolah. Tim penyelamat dengan menggunakan lampu sorot dan flare sepanjang malam berupaya keras menyelamatkan para korban kapal feri tenggelam tersebut. Sampai saat ini tercatat empat korban tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Korban yang selamat dibawa ke pulau terdekat.
Pada awalnya, pejabat Korea Selatan mengabarkan bahwa 368 orang telah diselamatkan, tetapi kemudian diralat karena salah menghitung, yang bisa diselamatkan sekitar 174 korban.
Lee Gyeong-og, wakil menteri keamanan dan administrasi publik, seperti dikutip oleh kantor berita AP (Associated Press) mengatakan penumpang kapal feri naas itu terdiri dari 30 anggota awak, 325 siswa SMA, 15 guru sekolah dan 89 penumpang biasa.
Beberapa kapal penjaga pantai, militer dan komersial terlibat dalam upaya penyelamatan tragedi yang cepat tersebut pada Rabu pagi. Penyelamatan ini demikian dramatis, diberitakan tim penyelamat menarik para siswa sekolah itu dari jendela kabin di lambung kapal feri yang sudah tenggelam separuh itu. Beberapa teman sekelas mereka melompat ke laut saat kapal tenggelam perlahan. Untuk mempercepat penyelamatan, tim penyelamat menempatkan para korban di kapal komersial terdekat dan kembali lagi.
Martin Patience, BBC News, Seoul melaporkan bahwa Jaringan TV Korea Selatan terus memutar rekaman dramatis dari upaya penyelamatan sebelum feri tenggelam.
Tim penyelamat terlihat putus asa meraih remaja keluar dari air sebelum mereka terbawa aliran dan pusaran arus ke bawah. Rekaman lain menunjukkan helikopter melemparkan rakit oranye untuk penumpang terombang-ambing di laut. Beberapa penumpang kemudian dikerek ke tempat yang aman.
[caption id="attachment_320268" align="aligncenter" width="300" caption="Proses Penyelamatan Korban"]
Tragedi ini bahkan lebih menyedihkan dengan fakta bahwa sebagian besar korban adalah siswa SMA dari pinggiran kota Seoul, Anshan yang sedang merencanakan liburan empat hari menuju sebuah pantai.
Untuk mencari korban yang hilang, bahkan angkatan laut AS mengirimkan kapal serbu amfibi, USS Bonhomme Richard untuk membantu pencarian korban, demikian ungkap pejabat Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan, Park Geun-hye telah menyatakan kesedihan atas insiden tersebut, dan mengatakan tragedi itu "benar-benar tragis" bahwa siswa yang melakukan perjalanan tersebut tertimpa "kecelakaan malang seperti itu."
[caption id="attachment_320271" align="aligncenter" width="300" caption="Kapal Tenggelam Cepat Selama 2 Jam"]
Kim Young- boong, seorang pejabat dari perusahaan yang memiliki feri telah meminta maaf. "Saya ingin meminta maaf kepada para penumpang, termasuk sejumlah mahasiswa dan orang tua mereka, dan kami berjanji bahwa perusahaan kami akan melakukan yang terbaik untuk meminimalkan korban jiwa. Mohon maaf," katanya menurut kantor berita AP (Associated Press).
Belum jelas penyebab tenggelamnya kapal feri naas tersebut. Namun saksi mengatakan mendengar benturan, sebelum kapal itu miring dan tenggelam dengan cepat. Salah satu penumpang mengatakan kepada saluran berita YTN, "Kami mendengar suara dentuman besar dan perahu berhenti."
[caption id="attachment_320269" align="aligncenter" width="300" caption="Korban Yang Selamat"]
Kondisi cuaca yang dilaporkan cerah. Kantor berita Yonhap mengatakan bahwa feri tenggelam di kedalaman 30m (90ft). Kantor berita itu mengatakan feri telah mengirimkan sinyal darurat sekitar 20 km (12 mil) dari pulau Byungpoong sekitar 09:00 waktu setempat (00.00 GMT). "Kami akan mencoba untuk menentukan penyebab kecelakaan setelah operasi penyelamatan lebih," kata Lee Gyeong-og.
[caption id="attachment_320270" align="aligncenter" width="300" caption="Penyelamatan Berlangsung Sampai Malam"]
Orang tua marah telah berkumpul di sekolah di Ansan untuk menuntut jawaban, laporan wartawan BBC Lucy Williamson di Seoul. Di Facebook banyak warga Korea Selatan re-posting pita kuning yang melambangkan harapan bahwa yang hilang masih dapat ditemukan dalam keadaan hidup .
"Tolong, tolong bertahanlah hidup dan kembali," demikian pesan itu. "We love you guys."
-------mw-------
*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H