Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Yakuza Masuk Indonesia, Ingin Ubah Citra Bikin Website Anti Narkoba

8 Juni 2014   00:13 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:47 3358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar

PELUNCURAN SITUS MILIK YAMAGUCHI-GUMI (Situs disini)
Sehari sebelumnya, Rabu 2 April 2014 the Guardian juga menurunkan berita tentang Yamaguchi-gumi yang tampil lebih terbuka dengan meluncurkan situs sendiri, lengkap dengan lagu mars perusahaan dan pesan anti-narkoba, peluncuran ini seolah ingin mengembalikan citra mafia yang terlanjur melemah di mata publik, keanggotaan yang terus menurun dan akibat tindakan keras polisi.

RT.com menyebut pada halaman pertama dari situs web tersebut, pengunjung disambut dengan tanda bertuliskan "Usir Narkoba dan Murnikan Liga Bangsa." Suatu pesan yang jauh dari kesan sebuah organisasi Yakuza terbesar di Jepang, Yamaguchi-gumi, suatu organisasi yang berperan serta dalam pendistribusian narkoba dan melakukan kejahatan kerah putih.

Di bagian kanan atas dari situs web itu terdapat sebuah video yang menggambarkan ziarah ke tempat suci oleh anggota level atas, termasuk kepala Shinobu Tsukasa a.k.a. Kenichi Shinoda. Rekaman itu disertai dengan tema lagu mars bergaya folk, yang disebut Ninkyo Hitosuji, lagu mars yang merayakan kedewasaan dan kehidupan anggota Yakuza tersebut. Cita-cita kedewasaan ini telah dimuliakan oleh orang Jepang Ninkyo eiga, atau semacam 'film Chivalry,' yang menggambarkan kemuliaan seorang Yakuza.

Halaman situs tersebut juga memiliki bagian yang menggambarkan sekilas kehidupan sehari-hari dari kelompok tersebut yaitu berupa sebuah video yang menunjukkan anggotanya menumbuk padi ketan untuk festival tahun baru dan foto dari bantuan darurat yang disediakan oleh Yamaguchi-gumi setelah gempa bumi Kobe tahun 1993 dan Tohoku tahun 2011.

ANALISIS PARA AHLI TERKAIT PELUNCURAN SITUS ITU
Selanjutnya RT.com mengungkap analisis Jake Adelstein, seorang jurnalis dan penulis yang telah banyak menulis tentang kejahatan terorganisir di Jepang yang juga penulis sebuah buku yang akan terbit yang berjudul The Last Yakuza: A Life In The Underworld bahwa, "Situs ini tidak memiliki konteks atau menyebut secara jelas kejahatan dimana mereka terlibat atau dengan industri yang mereka kontrol. Itu bukan tujuan dari situs tersebut. Tujuan utama situs ini adalah untuk menunjukkan bahwa Yamaguchi-gumi sebenarnya adalah sebuah organisasi kemanusiaan. "Dengan menghadirkan tema anti-narkoba, (Yamaguchi-gumi) itu menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan sosial (dan) itu menunjukkan gambar dari kelompok yang melakukan bantuan darurat setelah [Fukushima] dan gempa bumi Kobe," demikian analisis lebih lanjut Jake Adelstein

Senada dengan Jake, para ahli lain menganalisis bahwa kelompok itu telah menciptakan situs dalam upaya untuk mengubah citra dari "kekuatan-kekuatan anti-sosial," seperti yang selama ini dicap oleh polisi, menjadi sebagai organisasi kemanusiaan. Lebih lanjut para ahli tersebut menganggap bahwa peluncuran situs itu sebagai pengingat masa lampau dimana kampanye anti-narkoba pertama kali diluncurkan pada tahun 1963 oleh mantan oyabun (figur ayah) dari Yamaguchi-gumi yaitu Kazuo Taoka yang dikabarkan memiliki pendapat yang tegas tentang penggunaan narkoba, menurut surat kabar Mai-nichi. Kampanye ini "didedikasikan untuk pemberantasan penyalahgunaan amfetamin."

Stimulan berbasis amfetamin masuk ke pasar Jepang pada tahun 1931 dan diaplikasikan untuk meningkatkan tekanan darah rendah yang bisa memotivasi pilot kamikaze. Pada akhir Perang Dunia II, obat yang populer dalam memerangi kelelahan dan kelaparan. Sayangnya pecandu menjadi sulit untuk mengontrol diri sehingga mereka melakukan sejumlah kejahatan mengerikan.

PANDANGAN PENDAHULU YAMAGUCHI-GUMI TERHADAP NARKOBA
Mai-nichi menjelaskan sikap tegas Taoka terhadap obat dengan mengatakan bahwa "setelah perang, banyak anggota (Yamaguchi-gumi) mulai mengkonsumsi narkotika dan sekitar sepuluh eselon atas (Taoka) menjadi pecandu narkotika."

Oyabun saat ini, Shinobu Tsukasa dikabarkan memegang erat pandangan pendahulunya. Dengan demikian, situs itu mungkin telah diluncurkan untuk mengingatkan anggota Yamaguchi-gumi untuk menjaga perilaku diri mereka sendiri terhadap bahaya narkoba.

Penggunaan narkoba amat disukai di kalangan Yakuza, namun hal ini dianggap sebagai kejahatan yang jauh lebih buruk dari prostitusi, perjudian, atau pemerasan. Organisasi mafia ini percaya bahwa menggunakan obat-obatan terlarang "menciptakan sebuah negara lemah" dan bertentangan dengan sifat kemuliaan seorang Yakuza.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun