Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Negara Barat Tak Bisa Kalahkan ISIS", Kisah Wartawan Jerman yang Lolos dari Wilayah ISIS

24 Desember 2014   14:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:34 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbicara dalam sebuah wawancara dalam Program Nachtjournal di TV RTL setelah ia kembali ke Jerman pekan lalu, Todenhöfer berkisah bawha ISIS telah bekerja keras untuk membangun dirinya menjadi negara yang berfungsi. Dia mengatakan ISIS memiliki "kesejahteraan sosial", suatu "sistem sekolah", dan bahkan mengejutkan Todenhoefer, bahwa ISIS memiliki rencana untuk memberikan pendidikan kepada anak-anak perempuan.

Dari semuanya itu, ungkap Todenhoefer, setiap pejuang ISIS ingin membunuh semua orang yang beriman dan murtad dan yang memperbudak perempuan dan anak-anak mereka. Semua Syiah, Yazidi, Hindu, ateis dan musyrik harus dibunuh," tulis Todenhöfer. "Bisa jadi ratusan juta orang harus dilenyapkan dalam proses "pembersihan" agama ini.

"Semua Muslim moderat yang mempromosikan demokrasi, harus dibunuh dengan alasan, dari perspektif IS, mereka mempromosikan hukum manusia atas hukum-hukum Allah, hal yang sama juga berlaku untuk -...setelah penaklukan berhasil - umat Islam yang secara demokratis berkiblat pada dunia Barat.

Dia mengatakan pandangan itu ditanamkan dalam benak mereka dan ISIS berkeinginan "menaklukkan dunia" dan semua orang yang tidak percaya pada penafsiran Al-Quran versi ISIS akan dibunuh. "Satu-satunya" agama lain yang dikecualikan, Todenhöfer mengatakan, adalah "orang-orang dari Buku itu" - yaitu Yahudi dan Kristen, tapi mereka harus membayar pajak perlindungan senilai beberapa ribu dolar per tahun.

1419381137867440987
1419381137867440987
Bahkan kekuatan Al Qaeda menjadi tak berarti dibanding ISIS

Sumber Gambar

"Ini adalah strategi pembersihan agama terbesar yang pernah direncanakan dalam sejarah manusia", katanya kepada RTL.

Akun-akun media sosial yang berafiliasi pada ISIS mulai menanggapi laporan Todenhoufer itu, akun-akun itu mendukung komentar postingannya tentang teritorial mereka yang telah berubah menjadi masyarakat yang telah berfungsi.

1419381447554865570
1419381447554865570
Salah satu cuitan di Twitter tentang ISIS dan Juergen Todenhoefer

Sumber Gambar

Todenhoufer berencana untuk membukukan pengalaman langsungnya bersama ISIS itu. Ia mengatakan di Facebook bahwa ia selalu "berbicara dengan kedua belah pihak" selama 50 tahun pengalamannya menulis berita dari zona perang, termasuk wawancara dengan Presiden Suriah Bashar al-Assad dan al-Qaeda, dengan Presiden Afghanistan Hamid Karzai dan dengan para pemimpin Taliban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun