Mohon tunggu...
Mas Wahyu
Mas Wahyu Mohon Tunggu... In Business Field of Renewable Energy and Waste to Energy -

Kesabaran itu ternyata tak boleh berbatas

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Presiden Jokowi "No Compromise" atas Tekanan Intensif Australia

3 Februari 2015   03:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:55 1545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly sebelumnya mengungkap masih ada 133 terpidana mati yang menunggu dieksekusi. Mereka ditempatkan di beberapa lembaga pemasyarakatan di wilayah Indonesia.

Sementara itu, Amerika Serikat menurut sumber dari DPIC (Death Penalty Information Center) mulai lusa 4 Februari sampai 26 Februari ini beberapa negara federal AS berencana akan mengeksekusi total 9 (sembilan) terpidana mati dari berbagai kasus.

-------mw-------

*) Penulis adalah Jokowi Lover yang lebih cinta Indonesia
**) Sumber bacaan
1. After 100 days, Indonesia's President is tested but still goes to the people. 27 Januari 2015. Mick Krever. www.cnn.com. Web. 2 Februari 2015.
2. A dozen more Australians face death penalty abroad. 31 Januari 2015. Tom Allard. www.smh.com.au. Web. 2 Februari 2015.
3. Gembong Narkotika WN Inggris Ketakutan Jelang Eksekusi Mati di Indonesia. 02 Februari 2015. Andi Saputra. www.detik.com. Web. 2 Februari 2015.
4. Jaksa Agung: Enam WNA Akan Dieksekusi Mati. 28 Januari 2015. Dani Prabowo. www.kompas.cm. Web. 2 Februari 2015.
5. Kejaksaan Masih Cari Waktu yang Tepat untuk Eksekusi Terpidana Mati Lainnya. 28 Januari 2015. Dani Prabowo. www.kompas.com. Web. 2 Februari 2015.
6. Hebohnya persiapan eksekusi mati 'Bali Nine'. 31 Januari 2015. Ya'cob Billiocta. www.merdeka.com. Web. 2 Februari 2015.
7. Eksekusi Mati Warga Nigeria Tunggu Putusan Grasi Jokowi. 2 Februari 2015. Mohammad Arief Hidayat. www.merdeka.com. Web. 2 Febaruari 2015.
8. Executions Scheduled for 2015. Death Penalty Information Center. Web. 2 Febaruari 2015.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun