Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

[Street Photography] Mencari Miss Saigon

8 September 2019   13:48 Diperbarui: 8 September 2019   17:44 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hunting di hotel saat makan pagi (dok pri)

Miss Saigon adalah sebuah drama musical yang mengisahkan hubungan asmara yang tragis antara seorang gadis Saigon dan tentara Amerika pada akhir perang Vietnam. 

Untuk kita yang pada tahun 1980-an sudah membaca koran, mendengarkan radio atau menonton TV kita akan menumukan bahwa kata 'Vietnam' selalu berpasangan dengan kata 'perang' atau 'pengungsi'. Bagi sebagian besar kita generasi 80-an, kata Vietnam adalah kata yang berkonotasi kesedihan.

Hunting di pesawat (dok pri)
Hunting di pesawat (dok pri)
Drama musical Miss Saigon adalah sebuah kisah cinta yang dipisahkan oleh perang. Kisah cinta beda bangsa yang berakhir perpisahan. Derita dalam kisah-kisah perpisahan akibat perang selalu diderita oleh wanita yang ditinggalkan dan anaknya. 

Pada kenyataan sejarah perang Vietnam berakhir pada tahun 1976-an dengan kekalahan Amerika. Sesudah itu pihak yang kalah harus meninggalkan tanah airnya menjadi pengungsi. Indonesia pada waktu itu menyediakan pulau Galang, sebuah pulau di dekat Batam untuk menjadi tempat pengungsian sebelum para pengungsi itu bermigrasi ke Negara yang mau menerima.

Hunting di hotel saat makan pagi (dok pri)
Hunting di hotel saat makan pagi (dok pri)
Saya kira dengan berakhirnya perang Vietnam tidak akan ada perang di dunia. Berpendapat bahwa tidak akan ada perang di dunia mungkin sebuah pendapat yang naif. Kenyataannya perang hanya berpindah-pindah. 

Sesudah perang Vietnam tahun 1970-an mulailah perang Afgan pada tahun 1980-an. Sesudah perang Afgan mereda, mulailah perang teluk pada tahun 1990-an. Masalah teluk belum sepenuhnya pulih, di Suriah pecah konflik bersenjata. Gelombang pengungsian kembali terjadi seperti kala perang Vietnam.

Lensa 90mm cocok untuk menangkap ekspresi (dok pri)
Lensa 90mm cocok untuk menangkap ekspresi (dok pri)
Kalau bagi generasi 80an kata Vietnam bermakna peperangan dan kesedihan, rupanya bagi generasi melenial Vietnam lebih bermakna positif. Vietnam menjadi salah satu destinasi wisata yang terjangkau yang menawarkan eksotisme dan keindahan alam. 

Kekejaman perang yang terjadi 40-an tahun yang lalu sepertinya sudah terhapus dari ingatan umum. Mungin saja orang-orang yang kita temui di jalanan adalah salah satu penyintas kekejaman perang itu.

Generasi yang mengalami perang (dok pri)
Generasi yang mengalami perang (dok pri)
Ketika saya punya kesempatan hunting di jalanan kota Saigon yang sekarang telah berubah nama menjadi Ho Chi Minh, saya berburu wajah-wajah di jalanan. 

Saya ingin sekadar menangkap raut wajah dan mencoba mengerti apakah masih ada raut kegetiran perang. Perburuan saya mulai dari dalam pesawat, di hotel, lalu di jalanan dan pasar.

Ekspresi wanita di pasar An Dong (dok pri)
Ekspresi wanita di pasar An Dong (dok pri)
Biasanya, dalam street photography lensa yang dipakai adalah lensa 23mm atau 35mm. Alasan lensa lensa tersebut populer adalah karena lensa itu cukup lebar shingga bisa menangkap tokoh manusia dalam frame beserta lingkungannya. 

Lensa 50mm biasanya juga dipakai kalau si fotografer ingin berkonsentrasi pada tokoh manusia dalam framenya. Kali ini saya kebanyakan memakai lensa potret 90mm pada kamera dengan sensor APS-C karena saya ingin menangkap ekspresi. 

Bagi beberapa fotografer street, lensa 90mm dianggap tidak sahih menjadi lensa street tapi bereksperimen tentu tidak ada salahnya. Selamat bereksperimen di jalanan.

Di Jalan (dok pri)
Di Jalan (dok pri)
Ekspresi di motor (dok pri)
Ekspresi di motor (dok pri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun