Mohon tunggu...
Ouda Saija
Ouda Saija Mohon Tunggu... Dosen - Seniman

A street photographer is a hitman on a run.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

[Street Photography] Sepinya Pasar, Lebaran, dan Generasi Z

20 Juni 2018   23:27 Diperbarui: 21 Juni 2018   08:56 1841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transaksi (Dokumentasi pribadi)

Salah satu foto yang baik adalah foto yang memikat secara emosional dan berdampak pada orang yang melihat foto tersebut. Keterpikatan emosi tentu pertama kali terjadi pada si fotografer. 

Ketika melihat sesuatu, hati si fotografer tergerak lalu otaknya merespon dan memerintahkan jari menekan tombol shutter maka terjadilah sebuah peristiwa freezing the moment, penghentian waktu, pengabadian sebuah peristiwa menjadi sebuah gambar yang tak bergerak.

Menua Bersama (Dokumentasi pribadi)
Menua Bersama (Dokumentasi pribadi)
Kemudian, keterpikatan emosi yang kedua terjadi ketika orang yang melihat foto yang dihasilkan merasakan hal yang sama seperti yang dirasakan oleh si fotografer. 

Saya pernah membaca sebuah buku tentang fotografi medan perang. Foto-fotonya sangat memikat emosi saya dan sang fotografer mengakui kadang dia menyembunyikan matanya  yang basah di balik kamera.

Setia (Dokumentasi pribadi)
Setia (Dokumentasi pribadi)
Pada awalnya saya tidak punya tujuan khusus ketika pergi ke pasar membawa kamera mirrorless model rangefinder dan satu lensa fixed 28mm manual fokus. Saya hanya ingin mengasah ketrampilan memotret dengan pra fokus zona. 

Saya membahas cara melakukan pemfokusan zona pada tulisan saya sebelumnya. Teknik ini sangat efektif karena tidak perlu mengatur fokus dan akan jauh lebih cepat dari sistem auto focus yang ada. Momen pasti akan tertangkap. Namun zone focusing perlu latihan supaya terampil.

Menjaga asa (Dokumentasi pribadi)
Menjaga asa (Dokumentasi pribadi)
Ketika saya mulai menelusuri lorong-lorong pasar tradisional yang cahayanya agak redup di pagi hari, dan mulai jepret sana sini dengan mematikan suara shutter, ada perasaan aneh yang menjalar. 

Dalam benak dan ingatan saya, pasar adalah sebuah kemeriahan, sebuah gairah geliat ekonomi kerakyatan. Tetapi pagi itu pasar mengapa sunyi dan tanpa gairah, padahal hari itu adalah H-1 Lebaran. Pasar terasa dingin, tak ramah, dan tua.

Menghidupi Sepi (Dokumentasi pribadi)
Menghidupi Sepi (Dokumentasi pribadi)
Dalam tradisi lisan Jawa sering disebut ramalan Prabu Jayabaya dari Kediri yang meramalkan akan datangnya suatu masa ketika "kali bakal kelangan kedunge, pasar bakal kelangan kumandange", yang artinya sungai akan menjadi dangkal kehilangan ceruknya, dan pasar kehilangan kemeriahan suaranya. Mungkin inilah zaman itu.

Transaksi (Dokumentasi pribadi)
Transaksi (Dokumentasi pribadi)
Pasar tradisonal isinya kebanyakan adalah orang tua, generasi baby boomers. Saya rasa generasi X lebih menikmati berbelanja di mal sedangkan generasi Z lebih demen belanja online. 

Mungkin pasar tradisional akan surut dan hilang atau berubah rupa seiring surutnya generasi baby boomers yang lahir sekitar Perang Dunia II sampai tahun 1960-an. Mungkin, siapa yang tahu. Mungkin foto-foto jalanan di pasar tradisional ini akan turut menjadi catatan surutnya kemeriahan pasar. Mungkin.

Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir bathin.

Sendiri (Dokumentasi pribadi)
Sendiri (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun