Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Menunggu Lebih dari 13 Tahun untuk Jadi PNS Guru

11 Februari 2020   10:38 Diperbarui: 11 Februari 2020   21:09 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di benak seseorang ketika harus menunggu selama 13 Tahun 5 bulan? Begitu lama tungguan itu. Itukah cinta atau itukah pengabdian? Cinta dan pengabdian itu beda-beda tipis. Cinta dulu baru pengabdian atau pengabdian dulu baru cinta itu juga sulit untuk menjawabnya. Apalagi kalau hal itu dikaitkan dengan profesi guru.

Vivi Wulandari misalnya seorang guru di SDN Bumi Mulya Kecamatan Tungkal Jaya Kabupaten Musi Banyuasin (Muba). Mengajar, mengabdi selama 13 tahun 5 bulan di sekolahnya. Pernah terbersit untuk menyerah mengajar tetapi tidak pernah dilakukan.

Mengapa karena ada cinta pada anak muridnya. Ada cinta pada desanya. Ada cinta pada sekolahnya. Ada cinta pada negerinya.

Untuk mengurus surat-surat dulu itu butuh waktu tiga jam lebih agar sampai ke Sekayu. Itu baru urusan untuk sampai ke ibu kota kabupaten dari desa tempat tinggal, tempat mengabdi. Untungnya Dikbud Sekayu sudah memangkas birokrasi dengan membuka pelayanan, dengan jalur loket-loket sehingga alur pelayanan dapat cepat diselesaikan.

Ketika ada formasi guru 2018 lalu, Vivi Wulandari bersama ribuan guru lainnya pun bertarung untuk memperebutkan tiket kelulusan. Sungguh itu juga perjuangan yang berat karena kembali harus mengurus berkas dan belajar serta ikut ujian di Sekayu.

Namanya usaha. Namanya kerja keras. Pantang putus asa. Vivi pun dinyatakan lulus bersama 82 guru lainnya di Kabupaten Muba.

Hari yang ditunggu, awal Februari 2020 lalu, Vivi bersama 82 guru lainnya diambil sumpahnya sebagai CPNS Muba oleh Bupati Muba Dodi Reza Alex. Selain itu ada juga tenaga kesehatan dan juga pegawai Dinas Perhubungan juga ikut pelantikan.

Menjadi guru itu mengabdi. Memberikan seluruh kemampuan, ilmu dan juga semangat kepada murid agar dapat mengerti dan juga memahami dan satu waktu mempraktekkan ilmu yang diajarkan. Murid harus lebih pandai dari gurunya.

Kalau dalam dunia persilatan, guru harus menyimpan satu jurus untuk menghadapi muridnya yang nakal, itu tidak berlaku dalam dunia pendidikan. Justru guru harus membuat muridnya lebih dari gurunya. Itu filosofi guru yang sebenarnya kalau ingin melihat murid alias anak didiknya mampu dan menang bertarung dalam kehidupan yang semakin kompetitif.

Bupati Muba Dodi Reza Alex, groufie usai melantik CPNS guru, tenaga kesehatan dan dinas perhubungan di Sekayu I Foto: OtnasusidE
Bupati Muba Dodi Reza Alex, groufie usai melantik CPNS guru, tenaga kesehatan dan dinas perhubungan di Sekayu I Foto: OtnasusidE
Bupati Muba Dodi Reza Alex sendiri meminta pada seluruh PNS yang baru dilantik untuk bersyukur dan PNS ini merupakan orang-orang terbaik karena sudah lulus melalui ujian yang dirancang secara bertahap. "Kalian adalah yang terbaik. Saya minta untuk tidak minta pindah. Mengabdilah di tempat yang telah ditetapkan minimal selama 10 tahun," kata Dodi.

CPNS di Muba lagi gembira dan bahagia. Senyum sumringah. Tungguan mereka membuahkan hasil. Mereka yang seperti dikatakan Bupati Muba, patut mensyukuri nikmat menjadi PNS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun