Hanya saja semua menjadi cepat terselesaikan dan seluruh pihak yang terkait menjadi tahu diri. Â Move on-nya menjadi cepat.
Bersyukurlah mereka yang berani mengambil keputusan atas nama cinta. Bagi mereka yang tidak pernah mengambil keputusan atas nama cinta maka jangan harap anda bahagia. Dengan keputusan maka pengambil keputusan sudah tahu konsekuensi dari keputusan  take it or leave it.
Kalau ada orang yang bilang, "aku bisa apa kalau dia cinta aku". Â Maka bersiaplah untuk bertanggungjawab ketika satu waktu lelaki atau perempuan yang kau diamkan cintanya bertahun lewat meminta pertanggungjawabmu dengan menyatakan, "aku mencintaimu". Padahal kau tahu, kau punya suami atau istri dan dia juga punya istri atau suami.
Reuni, temu kangen atau apalah bisa menjadi pembuka luka dan ketika situasi berubah maka bisa jadi cinta tak lagi bertepuk sebelah tangan tapi malah bertepuk tangan. Kalau mau akan terjadi mohon, sekali lagi mohon ingat suami/istri dan anak. Ini cobaan. Luka, tidak ini pembalut luka malah. Ini borok. Â Wak wak wak.
Awas kalau ketahuan, cinta bisa berubah menjadi dendam kesumat. Â Hiiiiii. Â Kalau cinta mesti tahu diri kemungkinan dan ketidakmungkinan.
Selamat bercinta. Bersyukur ada cinta karena cinta itu menyehatkan jiwa yang sedang sakit sekaligus juga bisa menjadi penyakit kalau salah mencintai.
Salam penuh cinta dari Punggung Bukit Barisan Sumatra
Salam Kompal
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H