Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Jangan Abaikan Cinta Anak SMP

24 November 2019   10:38 Diperbarui: 24 November 2019   10:45 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pisau Cinta yang Bisa Membunuhmu I Foto: OtnasusidE

Kasus di Yogyakarta menjadi pelajaran. Ketika seorang anak masih berumur 16 tahun cinta dengan gurunya yang sudah bersuami. Sesuatu yang tak mungkin. Sang murid lalu merencanakan untuk melukai --entahlah apa yang merasukinya bisa jadi membunuh---sang guru. Luka yang sangat serius apalagi sang murid sudah merencanakan dengan membawa pisau sendiri, mendatangi rumah sang guru. (Sumber: Kompas.com)

Semua orang mungkin akan menganggap remeh cinta seorang murid pada gurunya tetapi dengan kejadian ini maka jangan pernah anggap remeh namanya cinta. Dunia nyata dan maya yang penuh kosa kata cinta dan benci serta kekerasan dan kedamaian akan mudah menjadi pemicunya kalau sang murid tidak memiliki katup penyelamat, guru BP misalnya atau temannya yang berpikiran dewasa.

Jangan pernah mengabaikan cinta. Adakalanya diri ini sudah tahu seseorang itu cinta dengan diri tetapi terkadang itu diabaikan. Bahkan untuk urusan cinta yang tak mungkin pun, semua orang kini harus  aware.  Cinta itu rumit. Cinta itu harus diputuskan, jangan dibuat mengambang.

Cinta itu hak prerogatif orang. Bahkan bocah Balita pun terkadang ada yang nyaman bahasa jawanya  lulut  dengan seseorang, yang bisa jadi bukan keluarga dekatnya. Itu suka namanya. Bagi remaja maka suka dulu  toh,  lalu lama-lama kelamaan baru cinta dan  jreng  baru urusan orang dewasa atau  jreng  remaja berurusan gaya orang dewasa.

Adakah orang yang bisa menolak prerogatif cinta seseorang? Tidak! Kalau orang yang dicintai tahu maka orang tersebut harus menjelaskan kondisi ketidakmungkinan dan juga perasaan sendiri. "Aku tidak cinta kamu". "Aku sudah punya pacar". "Aku sudah punya suami/istri". "Aku sudah punya selingkuhan".

Kalau sudah dijelaskan begitu. Pemilik prerogatif cinta biasanya akan lemes.  Lah  urusan kamu dong. Masak jatuh cinta pada orang yang nggak mungkin direngkuh. Ngimpi. Boleh dong. Bolehlah.  Ngayal.

Caranya mungkin nggak selugas di atas tetapi paling tidak harus disampaikan ketidakmungkinan tersebut. Situsional. Semuanya tergantung dengan diri yang mencintai dan yang dicintai.  Nah,  yang dicintai harus berani membuka ketidakmungkinan itu.

Semoga ada yang membaca novel  Dari Jendela SMP  karya Mira W. Sebuah novel jadul yang sebenarnya masih memiliki benang merah kekinian. Sebuah novel yang tak akan lekang oleh zaman.

Seorang perempuan yang hampir setiap hari datang ke kolam mengantarkan makanan, buah dan ubi kayu menangis sesunggukan ketika ditanyai secara tegas dan lugas mengenai cintanya pada anak kolam. Sang anak kolam sudah diperingatkan untuk menjelaskan keinginan dan masa depan dirinya ke si perempuan.

Cinta ternyata bertepuk sebelah tangan. Ada anak kolam lainnya yang memanfaatkan situasi ini dengan menyampaikan (baca: meminta) pada si perempuan kalau anak kolam yang dia taksir suka makan ini dan itu. Kena  kibul dah.

Setelah semuanya terbuka. Anak kolam yang memanfaatkan mengaku suka dengan si perempuan. Masalahnya adalah si perempuan tidak cinta dengan si anak kolam yang suka memanfaatkan ini.  Ambyaaar.

Hanya saja semua menjadi cepat terselesaikan dan seluruh pihak yang terkait menjadi tahu diri.  Move on-nya menjadi cepat.

Bersyukurlah mereka yang berani mengambil keputusan atas nama cinta. Bagi mereka yang tidak pernah mengambil keputusan atas nama cinta maka jangan harap anda bahagia. Dengan keputusan maka pengambil keputusan sudah tahu konsekuensi dari keputusan  take it or leave it.

Kalau ada orang yang bilang, "aku bisa apa kalau dia cinta aku".  Maka bersiaplah untuk bertanggungjawab ketika satu waktu lelaki atau perempuan yang kau diamkan cintanya bertahun lewat meminta pertanggungjawabmu dengan menyatakan, "aku mencintaimu". Padahal kau tahu, kau punya suami atau istri dan dia juga punya istri atau suami.

Reuni, temu kangen atau apalah bisa menjadi pembuka luka dan ketika situasi berubah maka bisa jadi cinta tak lagi bertepuk sebelah tangan tapi malah bertepuk tangan. Kalau mau akan terjadi mohon, sekali lagi mohon ingat suami/istri dan anak. Ini cobaan. Luka, tidak ini pembalut luka malah. Ini borok.  Wak wak wak.

Awas kalau ketahuan, cinta bisa berubah menjadi dendam kesumat.  Hiiiiii.  Kalau cinta mesti tahu diri kemungkinan dan ketidakmungkinan.

Selamat bercinta. Bersyukur ada cinta karena cinta itu menyehatkan jiwa yang sedang sakit sekaligus juga bisa menjadi penyakit kalau salah mencintai.

Salam penuh cinta dari Punggung Bukit Barisan Sumatra

Salam Kompal

kompal-5dd9eb76d541df2b387cf4d2.jpg
kompal-5dd9eb76d541df2b387cf4d2.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun