Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | 2 Perempuan dengan Tiket Sekali Jalan

13 September 2018   21:47 Diperbarui: 13 September 2018   21:54 848
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Acara berakhir dan atasan masing-masing sudah masuk ke kamarnya masing-masing. Kami yang tinggal di hotel yang sama pun juga ingin beristirahat setelah lebih dari 18 jam bekerja.

Tiba-tiba ada telepon hotel yang membangunkanku. Dari seberang, suara seorang perempuan dengan suara serak, memintaku untuk keluar dan bertemu di restoran hotel. Kepala yang masih berat pun memilih untuk turun ke bawah.

Di meja yang temaram kulihat si perempuan duduk memainkan gawainya. Rambut keriting kecilnya kini dibiarkan mengembang sebahu, berbeda dengan gayanya ketika bertugas yang diikat.

"Vik kini mau masuk kuliah. Apa yang harus kulakukan?," katanya memulai pembicaraan.

"Kuliahkanlah," kataku acuh.

"Jurusan apa yang terbaik menurutmu sebagai seorang lelaki kalau kau punya anak lelaki?," katanya mendesak.

"Jangan tanya aku. Tanyakanlah keinginan si anak itu maunya apa?," kataku sambil menyeruput kopi.

"Kau tak mau mendengar keluh kesahku?," katanya.

"Ialah. Bahaya. Itu tidak bagus. Hancurkanlah keluh kesahmu dalam hati. Tegarkanlah dirimu sebagaimana ketika kau memutuskan untuk bercerai dengan suamimu," kataku sambil menghabiskan kopi.

"Mau kah kau menemaniku sampai pagi nanti. Aku ingin tidur ditemanimu,".

Perempuan yang sangat keras ini ternyata eh ternyata. Punya rahasia yang cuma diriku yang tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun