Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Roti Sobek yang Bikin Cemburu

31 Agustus 2018   09:47 Diperbarui: 31 Agustus 2018   17:58 674
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Ha ha ha. Banyak  sih  berseliweran  tuh   gambarnya di grup. Beberapa teman pun malah mengomentari dengan lugas".

"Apakah aku seperti itu menurutmu?" si kaki kupu-kupu balik bertanya.

Purnama di kota lintas Sumatra Selatan, Bengkulu dan Jambi ini sungguh indah. Sinaran lembutnya membuat hati si lelaki donat agak melembut.

"Kan aku nggak tahu," jawab si lelaki donat sambil menyembunyikan senyumnya.

Si kaki kupu-kupu tak menjawab.

Sesampai di hotel, si kaki kupu-kupu malah mengajak untuk mengobrol di taman. Ditemani secangkir kopi dan pisang keju, si kaki kupu-kupu memasang tampang serius. Sebuah tampang yang terkadang membuatku bergetar. 

Tampang yang hampir sama ketika dia sedang memarahi anak buahnya. Sungguh ngeri dengan tekanan kata dan pandangan matanya yang tajam menghujam. Sebuah pemandangan yang selalu diingat oleh lelaki donat ketika anak buah si kaki kupu-kupu ternyata tidak menjalankan pekerjaan dengan prosedur yang benar.

Walaupun dinilai kejam dan judes untuk urusan pekerjaan. Bahkan oleh atasannya pernah disebut sebagai perempuan yang kaku tetapi ketika keputusan untuk diambil atau tidak diserahkan ke pihak manajemen, pihak manajemen pun mundur.

"Aku adalah perempuan sederhana. Aku tidak meminta cinta. Kalau untuk urusan cinta kamu sudah aku tinggalin sejak lama," katanya tajam.

Celeguukkk. Si lelaki donat pun seperti tikus yang dikejar kucing kemudian kecemplung di got.

"Aku menikah denganmu karena aku ingin punya anak dan juga ingin damai tenang bahagia denganmu. Damai, tenang dan bahagia itu mahal. Sudahlah, nggak usah cemburu kaum lelaki dengan si perut sobek. Semua sudah ada jodohnya," kata si kaki kupu-kupu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun