Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengulang 20 Tahun Lalu atau Menaikkan Level Penantang

15 Juli 2018   11:48 Diperbarui: 15 Juli 2018   12:01 745
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovi (depan) I Foto: AFP

Faktor Kelelahan

Jika dilihat dari perjalanan kedua tim. Kroasia sepertinya yang paling banyak menguras tenaga karena mereka dua kali harus menghadapi adu pinalti, yaitu melawan Denmark dan Rusia. Melawan Inggris, Kroasia unggul dramatis di babak perpanjangan waktu.

Pemulihan fisik dan mental para pemain Kroasia diyakini dilakukan oleh Zlatco Dalic sang pelatih. Fisik dan mental di partai puncak merupakan salah satu faktor maha penting.

Satu rohnya adalah solidaritas dan kekompakan tim. "Tim yang tidak memiliki dua hal itu sekarang telah pulang, mereka mungkin sedang di pantai," kata Dalic  (Kompas,  15 Juli 2018, A).

Deschamps sang pelatih Ayam Jantan Perancis bukan ke final tanpa masalah. Perancis yang memiliki pemain muda berbakat dari berbagai latar belakang kini makin menyatu. Ego pemain dihancurkan oleh Deschamps. Semua pemain harus mendukung tim.

Ketika semua pemain saling mendukung maka semua pemain adalah pemain penyerang dan juga pemain bertahan. Semua harus saling melayani untuk semua pemain.  Les  trois  Mousquetaires   yang memiliki filosofis semua untuk satu dan satu untuk semua dianut oleh Deschamps  (Kompas,  15 Juli 2018, A).

Kenangan

Kenangan 1998 akankah terulang bagi Perancis ataukah justru menaikkan level Kroasia dari juara tiga menjadi juara dunia di 2018? Perancis mengalahkan Brazil, 3-0 untuk menjadi juara dunia. Kroasia mengalahkan Belanda, 2-1 untuk menjadi juara ketiga.

Perancis jelas akan melakukan segalanya untuk mencapai puncak. Demikian pula halnya dengan Kroasia, diyakini akan berkepala tegak untuk melawan Perancis.

Faktor nonstatistik juga akan berpengaruh. Satu yang bikin geleng-geleng kepala adalah, selain kesebelasan Kroasia yang saat ini ngetop, Presiden Kroasia Kolinda Grabar-Kitarovi pun banyak di ulas oleh berbagai media.

Kolinda memang anggun sekaligus gila bola, dia ikut menyaksikan langsung dan bahkan memberikan dukungan hingga ke kamar ganti. Akankah pelukan seorang presiden yang kebetulan seorang perempuan akan membakar semangat Kroasia yang memang sudah berjuluk Vatreni.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun