"Teresa Tang. Lagu saat  jatuh cinta. Di pesta pernikahan lagu ini pasti dinyanyikan," Mpek menerangkan.
"Gimana sudah terlihat? Masuklah! Carilah!" kata Mpek.
Setelah menarik nafas dalam dan menenangkan diri. Aku berbisik dalam hati, "Masuklah! Hampirilah! Sapalah! Kau sudah sampai sini. Tapi... tenang... tenang...".
Akupun masuk. Kulihat di meja persembahan banyak buah-buahan. Kabut asap dupa semakin memenuhi ruangan.
Perempuan dengan rambut sebahu dan pundak lurus tegap itu kudekati. Aku tak berani menegurnya. Aku membiarkannya. Aku menikmatinya.
Ketika perempuan itu membalik badannya dan kedua mata kami beradu. Mukaku langsung jengah. Senyumnya merekah di bibir merah. Lesung pipit  tersunting di pipinya.
Prameswari menghampiriku. "Bagaimana kau bisa menemukanku?".
"Temanmu di Posko yang memberitahuku. Aku bertanya pada banyak orang untuk sampai ke sini," kataku terbata-bata.
"Aku percaya kau akan mencariku,".
"Kalau aku tak mencarimu...".
"Tak mungkin. Ratusan kilo saja sudah kau jelajahi mencari aku."