Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mimpi Debat Publik yang Gahar

4 Maret 2018   10:59 Diperbarui: 4 Maret 2018   11:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dodi Reza Alex (berkacamata) Cagub Sumsel kampanye di Pasar PTM Lahat I Foto Dokumentasi Pribadi

Beberapa teman datang ke kebun. Silaturahim ini biasa dilakukan oleh kami-kami yang tinggal dan mencari penghidupan di Punggung Bukit Barisan Sumatra. Karena pertimbangan jarak dan juga terkadang saking asiknya ngobrol  ngalor ngidul  biasanya teman-teman menginap di pondok ataupun mendirikan tenda atau membuat hammock.

Kalau musim hujan begini biasanya  ya ngumpul di pondok dan membuat  hammock  di pondok yang diikatkan ke tiang-tiang.  Sleepingbag  pun digelar. Semua biasanya sudah mengambil kaplingan masing-masing. Kalau sudah terkantuk sebelum obrolan selesai, tinggal  molor  saja.

Obrolan beragam topik. Paling  hot  sekarang adalah mengenai Pilkada baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Gerimis yang terus turun mulai sore membuat kami tidak bisa bergerak ke desa untuk mencari makanan tambahan. Pilihan terakhir adalah memasak apapun yang ada di sekitar. Mulai dari mie sampai ke ubi kayu bakar. Mulai dari kopi sampai ke teh serta berbagi gula yang tinggal sedikit.

Kami yang berasal dari berbagai kabupaten/kota biasanya menceritakan mengenai calon bupati dan calon wakil bupati dari daerah masing-masing dan calon gubernur dan wakil gubernur yang maju Pilkada. Semua  dikulik  habis mulai dari prestasinya sampai kepada hal-hal lucu yang tak berhubungan dengan Pilkada termasuk kehidupan pribadinya.

Ada yang mengungkapkan kalau pemimpinnya banyak mendapat penghargaan. Ada yang gagal bangun jembatan. Ada yang bisa bangun taman dan kolam. Ada yang hobi olahraga. Ada yang suka marah-marah. Ada yang nggak bisa merencanakan drainase.

Semua sepertinya, hal-hal yang sepele. Semua akan tertawa ngakak ketika hal tersebut dibahas teman lainnya. Bahkan ada juga yang berusaha membela pemimpinnya tetapi akhirnya nggak kuat juga karena dikeroyok oleh teman lainnya.

Seorang teman mengaku kalau  debat publik  yang digelar KPU sebebas yang dilakukan di pondok akan asik di tonton. Jangan moderator ataupun panelis yang ditunjuk cuma menanyakan hal-hal yang ramah tamah alias normatif. Tidak berani menghujam ke pertanyaan prestasi dan kegagalan dan juga hal-hal pribadi.

Pertanyaan-pertanyaan kritis akan menarik untuk dilontarkan karena pada saat itulah publik akan menilai bagaimana sebenarnya calon pemimpin mereka ini. Kalau calon jawabannya  melipir-lipir  ya  langsung saja distop dan diminta untuk langsung menjawab.

Begitu juga dengan kehidupan pribadinya. Karena sosok seorang pemimpin itu haruslah ideal.

Lalu ada yang menyeletuk kalau dikuliti mulai dari keberhasilan dan juga kegagalan apa yang sudah dikerjakan serta kehidupan pribadinya nanti dikatakan sebagai  black campaign.   Hadeuuhh.  Kalau suatu hal dikatakan  black  campaign  tetapi ternyata hal itu benar adanya itu bukan  black  campaign namanya tetapi itu namanya  track record  alias  rekam jejak.

Okelah kalau begitu kita lihat dulu arti  campaign  atau dalam Bahasa Indonesia kampanye. Di Merriam Webster Learner Dictionary dijelaskan sebagai,  a series  of activities  designed to produce  a  particular result.*)

Di KBBI Kemdikbud kampanye didefinisikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.**)

Menurutku kampanye dalam politik adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim partai politik atau calon independen agar kandidatnya dipilih oleh pemilih. Rangkaian kegiatan tersebut dapat berupa orasi pada pengumpulan massa, melalui kegiatan di media sosial dan media massa, pembagian alat peraga kampanye hingga ke pernak pernik  untuk mempengaruhi pemilih agar memilih kandidat mereka.

Dalam literatur setelah  diubek-ubek  dari Punggung Bukit Barisan Sumatra tidak ada literatur baik buku ataupun jurnal ilmiah yang membahas, mendefinisikan kampanye hitam. Di literatur baik buku maupun jurnal ilmiah yang ada adalah kampanye negatif. Bisa saja aku terlewat atau kurang teliti, jika ada mohon ditambahkan mengenai kampanye hitam ya.

Salah satu buku yang menurutku menarik mengenai kampanye negatif adalah  Going Dirty  (The Art  of Negative Campaigning) 2009, sebuah buku yang menceritakan mengenai sejarah percaturan politik di Amerika mulai dari tingkat gubernur, senator hingga ke pemilihan presiden. Sebuah buku sejarah kampanye negatif bagaimana memulai kampanye negatif dan mengambil keuntungan untuk memenangkan sebuah pemilihan.

Kampanye negatif diartikan sebagai serangan yang diasosiasikan sama sekali tidak relevan atau tidak pantas yang dilakukan tim pemenangan untuk kemenangan agar terpilih. Antara kebenaran dan ketidakbenaran sangat tipis. 

Pada lawan politik hal itu sudah merupakan penyalahgunaan, jika benar, hal itu bukan merupakan kampanye negatif karena itu mencerminkan pada kelayakan orang yang diberikan kepercayaan publik; akan tetapi jika tidak benar, hal itu menjadi pembunuhan karakter, dan merupakan kampanye negatif. Dengan demikian, sebelum melakukan serangan pertimbangan utamanya adalah kebenaran kalau tidak benar maka itu adalah kampanye negatif (Mark 2009: 17).

Misalkan seorang bupati/walikota yang berjanji akan mengaspal seluruh jalan-jalan desa/kelurahan yang rusak parah kalau hujan. Tetapi dia baru bisa merealisasikannya hanya di beberapa desa/kelurahan saja sedangkan di desa/kelurahan lainnya banyak yang tak tersentuh.

Lalu lawan politiknya membuat kampanye, jangan mau terisolasi. Dulu berjanji akan mengaspal seluruh jalan desa/kelurahan tetapi masih banyak jalan desa/kelurahan yang rusak. Janjinya tak dipenuhi, mau terisolasi.

Apakah kampanye ini termasuk dalam kampanye negatif? Inilah yang diartikan sebagai antara kebenaran dan ketidakbenaran yang sangat tipis yang dilakukan oleh lawan politik. Benar lawan politik sudah mengaspal jalan desa/kelurahan tetapi masih banyak juga yang belum diaspal. Artinya pihak lawan bisa salah tetapi juga bisa benar.

Nah,  kuncinya diisolasi. Jelas mereka yang tak terpenuhi janjinya oleh orang yang diberi kepercayaan publik sebelumnya akan berpikir dan kemungkinan akan mengalihkan dukungannya ke lawan politik.

Semua orang pasti tak mau terisolasi. Kata isolasi itu jelas sangat "menghancurkan". Belum lagi kalau misalnya data-data jalan yang rusak dipegang oleh sang lawan. Data jumlah penduduk di daerah yang jalannya rusak. Data pendukung lainnya seperti video ataupun gambar.

Bila itu diekspose di media massa dan kemudian disebarluaskan di media sosial, akan menjadi bola salju yang sangat besar. Jika terjadi dan tidak ada respon balik dari lawan politik. Maka massa pendukung, mengambang yang tadinya bersimpati akan berkurang.

Apakah isolasi termasuk dalam kampanye negatif? Tidak dong? Apa yang disampaikan oleh lawan politik merupakan fakta sosial. Lawan politik yang diserang mesti membuat respon yang brilian untuk mengatasi serangan ini.

Disinilah letak kepiawaian lawan politik dalam mengungkapkan fakta. Bukan memelintirkan fakta ya, apalagi membuat fakta yang tidak benar lalu digoreng seolah-olah menjadi benar. Itu tidak benar dan itu sangat kotor sekali. Fakta yang tidak benar lalu digoreng seolah-olah benar itu fitnah namanya.

Dalam kampanye politik, janji politik yang tidak tuntas akan menjadi fakta yang kalau dikemas sesuai dengan data yang ada akan menjadi rekam jejak yang sangat mematikan atau menghidupkan. Rekam jejak inilah sebenarnya yang harus dicari oleh masyarakat untuk menilai calon-calon pemimpinnya. Rekam jejak ini bisa merupakan kehidupan pribadi lawan politik atau apa yang sudah dikerjakan baik keberhasilan maupun ketidakberhasilan.

Merriam Webster Learner Dictionary mengungkapkan  track  record  is  the  things  that  someone  or  something  has  done  or  achieved  in  the  past  regarded  especially  as  a  way  to  judge  what  that  person  or  thing  is  likely  to  do  in  the  future.***)

Definisi itu jelas, rekam jejak akan menggambarkan seseorang itu melakukan apa di masa depannya. Apapun walau berusaha untuk ditutupi, seseorang kemungkinan akan melakukan kembali seperti yang sudah dilakukannya di masa lalu di masa depan. Silahkan dicari!

Keterbukaan, informasi sekecil apapun mengenai calon atau lawan politik akan sangat penting. Dalam kontekstual ini kebenaran mengenai ijazah calon kepala daerah saja ditelisik sampai ke sekolah ataupun penyelenggara pendidikan, kenapa, apa yang sudah dilakukan oleh calon-calon kepala daerah dulunya tidak juga sama-sama ditelisik sampai jauh.

Seorang teman yang sudah mendengkur ketika kami sedang berdiskusi dan aku sedang menyelesaikan tulisan ini tiba-tiba bangun. Sambil mengucek matanya dan mencari kopi serta ubi bakar, si teman turun dari  hammock,  kemudian berkata, "debat publik yang difasilitasi KPUD itu seharusnya membuat masyarakat suatu daerah itu terbangun".

"Kalau debat publik ramah tamah.  Puzzing  deh.  Moderatornya dan penanya atau panelis harus berani ke lapangan untuk menggali informasi mengenai calon-calon kepala daerah tersebut baik dari keberhasilan maupun kegagalannya. Debat publik itu harus gahar. Terbuka apa adanya".

"Ooo ternyata begini  toh  calon yang akan kupilih ini kerjanya dulu. Nah,  tinggal masyarakat yang akan membuat tabulasi untuk mencari pemimpin yang terbaik dari yang ada. Tabulasi yang positif dan yang negatif. Hasil tabulasi itulah yang akan menjadi pedoman untuk memilih tanggal 27 Juni 2018".

Jangkrik.  Nih  teman bangun langsung mengambil sesi penutupan tulisan.

Salam Damai. Salam Membangun. Salam Berpikir.

Burzah Sarnubi (berkopiah) Cabup Lahat Berkampanye di Pasar PTM Lahat I Foto Dokumentasi Pribadi
Burzah Sarnubi (berkopiah) Cabup Lahat Berkampanye di Pasar PTM Lahat I Foto Dokumentasi Pribadi
Sumber:

*) http://www.learnersdictionary.com/definition/campaign

**) https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/kampanye

***) http://www.learnersdictionary.com/definition/track%20record

www.kompasiana.com
www.kompasiana.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun