Semua orang pasti tak mau terisolasi. Kata isolasi itu jelas sangat "menghancurkan". Belum lagi kalau misalnya data-data jalan yang rusak dipegang oleh sang lawan. Data jumlah penduduk di daerah yang jalannya rusak. Data pendukung lainnya seperti video ataupun gambar.
Bila itu diekspose di media massa dan kemudian disebarluaskan di media sosial, akan menjadi bola salju yang sangat besar. Jika terjadi dan tidak ada respon balik dari lawan politik. Maka massa pendukung, mengambang yang tadinya bersimpati akan berkurang.
Apakah isolasi termasuk dalam kampanye negatif? Tidak dong? Apa yang disampaikan oleh lawan politik merupakan fakta sosial. Lawan politik yang diserang mesti membuat respon yang brilian untuk mengatasi serangan ini.
Disinilah letak kepiawaian lawan politik dalam mengungkapkan fakta. Bukan memelintirkan fakta ya, apalagi membuat fakta yang tidak benar lalu digoreng seolah-olah menjadi benar. Itu tidak benar dan itu sangat kotor sekali. Fakta yang tidak benar lalu digoreng seolah-olah benar itu fitnah namanya.
Dalam kampanye politik, janji politik yang tidak tuntas akan menjadi fakta yang kalau dikemas sesuai dengan data yang ada akan menjadi rekam jejak yang sangat mematikan atau menghidupkan. Rekam jejak inilah sebenarnya yang harus dicari oleh masyarakat untuk menilai calon-calon pemimpinnya. Rekam jejak ini bisa merupakan kehidupan pribadi lawan politik atau apa yang sudah dikerjakan baik keberhasilan maupun ketidakberhasilan.
Merriam Webster Learner Dictionary mengungkapkan  track  record  is  the  things  that  someone  or  something  has  done  or  achieved  in  the  past  regarded  especially  as  a  way  to  judge  what  that  person  or  thing  is  likely  to  do  in  the  future.***)
Definisi itu jelas, rekam jejak akan menggambarkan seseorang itu melakukan apa di masa depannya. Apapun walau berusaha untuk ditutupi, seseorang kemungkinan akan melakukan kembali seperti yang sudah dilakukannya di masa lalu di masa depan. Silahkan dicari!
Keterbukaan, informasi sekecil apapun mengenai calon atau lawan politik akan sangat penting. Dalam kontekstual ini kebenaran mengenai ijazah calon kepala daerah saja ditelisik sampai ke sekolah ataupun penyelenggara pendidikan, kenapa, apa yang sudah dilakukan oleh calon-calon kepala daerah dulunya tidak juga sama-sama ditelisik sampai jauh.
Seorang teman yang sudah mendengkur ketika kami sedang berdiskusi dan aku sedang menyelesaikan tulisan ini tiba-tiba bangun. Sambil mengucek matanya dan mencari kopi serta ubi bakar, si teman turun dari  hammock,  kemudian berkata, "debat publik yang difasilitasi KPUD itu seharusnya membuat masyarakat suatu daerah itu terbangun".
"Kalau debat publik ramah tamah.  Puzzing deh.  Moderatornya dan penanya atau panelis harus berani ke lapangan untuk menggali informasi mengenai calon-calon kepala daerah tersebut baik dari keberhasilan maupun kegagalannya. Debat publik itu harus gahar. Terbuka apa adanya".
"Ooo ternyata begini  toh calon yang akan kupilih ini kerjanya dulu. Nah, tinggal masyarakat yang akan membuat tabulasi untuk mencari pemimpin yang terbaik dari yang ada. Tabulasi yang positif dan yang negatif. Hasil tabulasi itulah yang akan menjadi pedoman untuk memilih tanggal 27 Juni 2018".