Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mimpi Debat Publik yang Gahar

4 Maret 2018   10:59 Diperbarui: 4 Maret 2018   11:01 494
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Okelah kalau begitu kita lihat dulu arti  campaign  atau dalam Bahasa Indonesia kampanye. Di Merriam Webster Learner Dictionary dijelaskan sebagai,  a series  of activities  designed to produce  a  particular result.*)

Di KBBI Kemdikbud kampanye didefinisikan sebagai kegiatan yang dilaksanakan oleh organisasi politik atau calon yang bersaing memperebutkan kedudukan dalam parlemen dan sebagainya untuk mendapat dukungan massa pemilih dalam suatu pemungutan suara.**)

Menurutku kampanye dalam politik adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tim partai politik atau calon independen agar kandidatnya dipilih oleh pemilih. Rangkaian kegiatan tersebut dapat berupa orasi pada pengumpulan massa, melalui kegiatan di media sosial dan media massa, pembagian alat peraga kampanye hingga ke pernak pernik  untuk mempengaruhi pemilih agar memilih kandidat mereka.

Dalam literatur setelah  diubek-ubek  dari Punggung Bukit Barisan Sumatra tidak ada literatur baik buku ataupun jurnal ilmiah yang membahas, mendefinisikan kampanye hitam. Di literatur baik buku maupun jurnal ilmiah yang ada adalah kampanye negatif. Bisa saja aku terlewat atau kurang teliti, jika ada mohon ditambahkan mengenai kampanye hitam ya.

Salah satu buku yang menurutku menarik mengenai kampanye negatif adalah  Going Dirty  (The Art  of Negative Campaigning) 2009, sebuah buku yang menceritakan mengenai sejarah percaturan politik di Amerika mulai dari tingkat gubernur, senator hingga ke pemilihan presiden. Sebuah buku sejarah kampanye negatif bagaimana memulai kampanye negatif dan mengambil keuntungan untuk memenangkan sebuah pemilihan.

Kampanye negatif diartikan sebagai serangan yang diasosiasikan sama sekali tidak relevan atau tidak pantas yang dilakukan tim pemenangan untuk kemenangan agar terpilih. Antara kebenaran dan ketidakbenaran sangat tipis. 

Pada lawan politik hal itu sudah merupakan penyalahgunaan, jika benar, hal itu bukan merupakan kampanye negatif karena itu mencerminkan pada kelayakan orang yang diberikan kepercayaan publik; akan tetapi jika tidak benar, hal itu menjadi pembunuhan karakter, dan merupakan kampanye negatif. Dengan demikian, sebelum melakukan serangan pertimbangan utamanya adalah kebenaran kalau tidak benar maka itu adalah kampanye negatif (Mark 2009: 17).

Misalkan seorang bupati/walikota yang berjanji akan mengaspal seluruh jalan-jalan desa/kelurahan yang rusak parah kalau hujan. Tetapi dia baru bisa merealisasikannya hanya di beberapa desa/kelurahan saja sedangkan di desa/kelurahan lainnya banyak yang tak tersentuh.

Lalu lawan politiknya membuat kampanye, jangan mau terisolasi. Dulu berjanji akan mengaspal seluruh jalan desa/kelurahan tetapi masih banyak jalan desa/kelurahan yang rusak. Janjinya tak dipenuhi, mau terisolasi.

Apakah kampanye ini termasuk dalam kampanye negatif? Inilah yang diartikan sebagai antara kebenaran dan ketidakbenaran yang sangat tipis yang dilakukan oleh lawan politik. Benar lawan politik sudah mengaspal jalan desa/kelurahan tetapi masih banyak juga yang belum diaspal. Artinya pihak lawan bisa salah tetapi juga bisa benar.

Nah,  kuncinya diisolasi. Jelas mereka yang tak terpenuhi janjinya oleh orang yang diberi kepercayaan publik sebelumnya akan berpikir dan kemungkinan akan mengalihkan dukungannya ke lawan politik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun