Kami pun melepas rindu dengan menikmati satu dogan berdua. Tubuhku seperti tenang dan damai. Mendengar ceritaku bisa sampai ke Pasir Padi dengan motor pinjaman serta sumbangan teman-teman, Mesh tertawa lepas.
"Itulah teman yang baik," kata Mesh.
Jelang sore akupun mengantarkan Mesh ke Tanjung Bunga dengan King Kobra. Sesekali sengaja motor aku rem mendadak sehingga Mesh terdorong ke punggungku.
"Nakal...!" bisik Mesh di telingaku. Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â
 Di Posko teman-teman Mesh menggoda.
"Demi cintaku padamu, Dik Pramesh, kurela hanyut di Sungai Musi, kuseberangi Selat Bangka, demi bertemu denganmu, oh... kekasihku," kata seorang teman Mesh yang berlagak seolah-olah sedang membaca puisi.
Tak tahan digoda, Mesh pun melemparkan tas punggungnya ke arah temannya yang berpuisi tadi. Seluruh anggota Posko pun tertawa.
Akupun mohon pamit dan mengarahkan King Kobra ke Pangkal Pinang untuk mencari rumah Budi. Ada sepucuk surat dari Budi yang harus kusampaikan kepada keluarga Budi yang intinya adalah agar aku diperkenankan menginap di rumahnya selama aku di Pangkal Pinang.
Entah mengapa, senyum selalu merekah dari bibirku.
Mungkin karena penyakit kangen al severe yang menjangkitiku telah menemukan obat ampuhnya, Prameshwari.
*) Lagu: Rindu. Penyanyi: Rita Sugiarto. Pencipta: Achmad Vad'aq