Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Emas itu Sakit dan Darah

22 Juli 2016   10:22 Diperbarui: 22 Juli 2016   10:27 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awas tendangan melingkar ke arah kepala

Taekwondoin Lahat terus merangsek maju. Lawan terjatuh dengan tendangan melingkar. Bahkan terkadang diri sendiri pun terjatuh menerima tendangan keras. Upss. Tendangan ke arah kepala lawan beberapa kali membuat Taekwondoin Lahat itu berhasil mengumpulkan angka terbanyak.

Dollyo chagi  dan  ap chagi,  yeop chagi  yang sering dilakukan oleh taekwondoin Lahat membuat kakinya sering berbenturan dengan kaki lawan. Keduanya terlihat meringis kesakitan. Jalan keduanya pun agak terpincang untuk siap kembali bertarung. Bibir taekwondoin Lahat pun terlihat keluar darah.

Hujan deras mengguyur Gedung Serba Guna Hotel Win di Jalan Soekarno Hatta Palembang. Taekwondoin Lahat itupun dinyatakan menang oleh wasit karena berhasil mengumpulkan angka terbanyak dari lawannya.

Teman sang taekwondoin Lahat pun lalu menyambut teman yang sudah menang ini. Berjalan pincang. Mukanya meringis menahan sakit. Langsung terduduk dan teman lainnya pun mengurut-ngurut telapak kaki yang sakit. Teman lainnya mencari es.

Itulah proses taekwondoin Lahat menyabet emas di Popda XIV Provinsi Sumatra Selatan. Emas itu sakit dan berdarah.

Enam emas yang saat ini berhasil dikumpulkan oleh Tim Popda Kabupaten Lahat semuanya diraih dengan latihan, kerja keras dan juga semangat pantang menyerah. Atletik yang menyumbangkan tiga emas merupakan salah satu bukti dari hal itu. Demikian pula dengan  dengan karate yang menyumbang dua medali emas.

Perak dan perunggu pun untuk terus melaju melewati lawan-lawannya juga butuh perjuangan dan disiplin. Mereka berjuang dengan sakit dan darah.

Sakit dan darah tidak hanya dicabang perorang tetapi juga beregu. Bagaimana pemain sepakbola harus berlari kencang menghalau bola yang membahayakan gawangnya. Demikian pula dengan pemain basket yang harus melompat tinggi untuk memblok ataupun melakukan  lay up  untuk mengumpulkan angka. Pemain voli yang harus melompat dan mengumpulkan tenaga di tangan untuk melakukan  smash  keras ataupun memblok  smash  lawan.

Ada kebanggaan ketika berhasil menyumbangkan emas untuk daerah. Rasa bangga itu melebihi segalanya. Bangga itulah yang mengobati sakit yang mendera dan darah yang keluar. Bangga kalau daerahnya memiliki prestasi olahraga.  

Dan bila daerahnya tak memiliki rasa bangga pada atletnya. Tinggal menunggu waktu saja daerah bersangkutan akan terpuruk dan ditinggalkan oleh warganya yang berprestasi.

Lets  check  it  dot  sakit dan darah.

Awas tendangan melingkar ke arah kepala
Awas tendangan melingkar ke arah kepala
Pelatih dan ofisial memberi saran dan semangat
Pelatih dan ofisial memberi saran dan semangat
Saling bertukar tendangan
Saling bertukar tendangan
Aduh biyung kakinya sakit minta ampuuunnn usai tanding
Aduh biyung kakinya sakit minta ampuuunnn usai tanding
Tim atletik Popda Lahat menyumbang tiga emas
Tim atletik Popda Lahat menyumbang tiga emas
Puspa melakukan servis di Popda XIV Sumsel
Puspa melakukan servis di Popda XIV Sumsel
Mas Genggeng, H Nuki dan Mas Yanto pegang kepala tertunduk. Mendapat 3 perunggu di cabang tenis. Regenerasi segera disiapkan
Mas Genggeng, H Nuki dan Mas Yanto pegang kepala tertunduk. Mendapat 3 perunggu di cabang tenis. Regenerasi segera disiapkan
Tim Basket Popda Lahat sedang beraksi
Tim Basket Popda Lahat sedang beraksi
Ini tim voli Popda Palembang sedang melakukan pemanasan
Ini tim voli Popda Palembang sedang melakukan pemanasan
Salam Kompasiana

Salam Olahraga

Salam KOPROL

Salam KOMPAL

kompal-logo-579190b3947e61aa04ffcede.jpg
kompal-logo-579190b3947e61aa04ffcede.jpg
Semua foto dokumentasi OtnasusidE kecuali Logo KOMPAL milik Admin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun