Mohon tunggu...
OtnasusidE
OtnasusidE Mohon Tunggu... Petani - Petani

Menyenangi Politik, Kebijakan Publik dan Kesehatan Masyarakat

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kreatifitas Orang Kecil Mencari Rezeki

19 Februari 2016   11:29 Diperbarui: 19 Februari 2016   12:21 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjual dari pagi sudah memenuhi depan, samping kiri dan kanan balairung tempat wisuda Unsri ke-122.

Di mana ada gula di situ ada semut. Di mana ada keramaian di situ ada pedagang asongan. Roda ekonomi berputar di setiap ada keramaian. Semua berebut rezeki untuk menghidupi keluarga atau paling tidak minimal untuk kebutuhan diri sendiri terlebih dulu.
Para pencari rezeki ini pun memutar otak, agar, tangan-tangan tak terlihat memberikan rezekinya di setiap usaha yang mereka lakukan. Bait doa dan usaha serta keikhlasan terpancar dalam gerak pencarian rezeki ini.

Dalam konteks ini dalam teori-teori ekonomi dalam berbagai penelitian mungkin telah diungkapkan oleh para saintis sosial. Orang-orang kecil inilah yang memiliki daya tahan, daya banting yang luar biasa untuk bertahan hidup.

Gelaran Wisuda Universitas Sriwijaya (Unsri) ke 122 misalnya, dimulai sejak matahari menyingsing puluhan pedagang kecil yang secara teori termasuk orang kecil, pencari rezeki bergerak, sudah memadati kawasan sekitar balairung wisuda yang akan berlangsung. Berjajar rapi. Seorang petugas keamanan dengan mic portable, berkeliling mengingatkan kepada para pedagang untuk selalu rapi dan jangan menutupi jalan.

Ada yang jual umang-umang warna-warni. Jual bunga segar dan kertas. Jual kapal kelotok. Tentu saja jual makanan dan minuman yang paling banyak. Tukang photo jangan ditanya. Mereka yang berseliweran menawarkan jasa untuk photo, bahkan buka tenda sederhana dengan latar belakang buku-buku. Ya, walaupun serangan gadget sudah masuk ke berbagai ranah termasuk ranah pribadi untuk eksis tetapi photo cetak seakan-akan terus melawan untuk terus hidup.

Foto-foto berikut paling tidak menunjukkan daya lentur dan saing mereka serta bait doa dan usaha untuk merengkuh rezeki di gelaran wisuda Unsri ke-122.

Bunga dan boneka wisuda.

Umang-umang warna-warni dan sangkarnya plus balon

Yang bunga, yang bunga. Yang boneka, yang boneka

Yang mainan, yang mainan

Yang haus, yang haus di kiri ada jual minuman

Eh, kalau diamati, ternyata ada juga beberapa mahasiswa yang berjualan bunga dan bingkai photo serta pernak pernik wisuda. Boneka dengan topi wisuda, piring dengan photo. Mereka terlihat khas, karena bila ada temannya sesama mahasiswa langsung berhai hai ria.
Penjual jeruk dan penjual duku terlihat tiga kali pindah. Pagi di depan pintu utama masuk, agak siang di pintu masuk sebelah kiri dan menjelang siang ke sebelah kanan. Perpindahan ini untuk menarik mencari rezeki.

Deretan papan bunga ucapan selamat wisuda berjajar di pintu masuk balairung hingga ke depan kantor Rektorat Unsri Indralaya Kabupaten Ogan Ilir. Papan bunga ini berasal dari perusahaan, lembaga ataupun perorangan yang mengucapkan selamat wisuda kepada wisuda secara umum dan ada juga kepada perorangan wisudawan-wisudawati.

Akhir kata, sebagian wisudawan-wisudawati beserta keluarganya yang ikut hadir gembira dengan bunga, dengan makanan, dengan photo serta dengan pernak-pernik yang dijual oleh pedagang yang suuuuueeeeepppperrrr kreatif ini. Rombongan wisudawan-wisudawati ini pasti dua atau tiga orang. Inilah ceruk pasar. Hmmm memanfaatkan momentum wisuda menanggung rezeki.

Dak percaya, cek nih photonya.

Wisudawati dan ibunya yang beli bunga sueggeeerrr sebelum kucir dipindahin

Sudah ah itu saja. Salam dari Punggung Bukit Barisan Sumatera Lahat Sumatera Selatan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun