Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gaya Hidup Mewah Cenderung Korupsi

19 Juni 2018   10:00 Diperbarui: 19 Juni 2018   10:00 1387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barang mewah memberikan status sosial yang tinggi. Gengsi. Keinginan itu menjadi dorongan untuk melakukan korupsi. Banyak dari kita tidak tahu kabupaten Hulu Sungai Tengah yang disebutkan di contoh di atas itu dimana? Ternyata daerah itu di Kalimantan Selatan.

Seorang pakar peneliti budaya Geert Hofstede mengatakan bahwa jenis budaya Indonesia itu memiliki jarak kekuasaan (power distance) yang tinggi antara pemimpin dan bawahan. Artinya, bawahan, artinya juga rakyat,  itu cenderung tunduk kepada pemimpinnya. Nah, bagaimana kalau para pemimpin suka hidup mewah kemudian karena itu suka korupsi? Apakah gaya hidup itu tidak menular ke rakyatnya sehingga rakyatnya korupsi (kecil-kecilan tentu saja).

Lingkaran korupsi yang tidak habis-habisnya di negeri ini mungkin karena pelakunya suka barang, suka hidup mewah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun