Setelah presiden Suharto jatuh, barisan nasional yang berkuasa sejak 1964 sepertinya menunggu gilirannya. Namun tidak ada pemicu untuk emnggantikan partai yang berkuasa dan kuat di daerah pedesaan itu. Hanya sebuah krisis yang bisa melakukannya. Rupanya skandal milyaran USD dari proyek abu-abu 1MDB bisa menjadi pemicunya. PM Razak ketika ketahuan mengalirkan dana Usd 681 juta ke rekeningnya memberi alasan yang lemah. Dana itu bersal dari sumbangan Arab Saudi. Alasan lemah dan cukup menggelikan itu tampaknya tidak bisa diterima.
3. Usia bukan halangan
Pada waktu membawakan naskah yang saya ikuti di Bali, Mahathir membacanya melalui layar di depan mimbarnya dengan tanpa jeda, tanpa kesalahan dan tanpa "eh" yang biasa kita saksikan pada pemimpin kita. Ia sepertinya melatih diri untuk penampilan publik yang prima. Kita juga menyaksikan Mahathir tua yang masih mau berpikir dan berjuang untuk kepentingan negaranya. Ia sehat, penuh semangat dan mampu menyampaikan pendapat dengan ringan dan langsung. Saya jadi ingat bapak Yusuf Kalla yang seringkali bisa spontan dan tepat dalam menanggapi isu negara.Â
Cara berbicara ke publik yang minim retorika itu malahan menjadi teladan yang baik bagi perilaku pemimpin kita.Â
4. Rezim tumbang karena krisis ?
Orde Baru tumbang karena krisis valuta asing ynag berkembang menjadi krisis keuangan dan berkembang lagi menjadi krisis nasional. Rezim yang berkuasa sejak 1966 tumbang di tahun 1998 karena krisis yang menghancurkan ekonomi nasional. Sebelum Orde Baru, terjadi juga krisis ekonomi yang parah yang berujud inflasi yang sangat tinggi sehingga menyebabkan rakyat tidak bisa membeli kebutuhan pokok.Â
Pemerintahan UMNO yang berkuasa 58 tahun ! akhirnya tumbang karena kasus korupsi besar dari 1MDB. Bukan suatu krisis yang menguncang ekonomi nasional tetapi tergolong kasus korupsi besar yang tidak mendapatkan penyelesaian yang tuntas.Â
 Tun M berhasil naik tahta lagi untuk mengoreksi kesalahannya, demikian ia mengatakan. Tentu hal itu merupakan prestasi meskipun baik bekas PM Najib Razak maupun Anwar Badawi mengatakan Tun M ingin meninggalkan sebuah warisan. Ia ingin mengatur negara dengan caranya sendiri (BBC.com). Maka Tun M adalah politikus yang unggul sementara rekan-rekannya seumuran di Asia Tenggara sudah wafat. Ia memakmurkan negara tanpa minyak itu menjadi negara komoditi pengekspor minyak sawit nomer dua di dunia.Â
5. Isu asing dan korupsi
Dr M menyayangkan kereta nasional Proton sudah dijual ke pihak asing. Dalam kampanyenya (Kini TV) ia memuji inisitatif membuat mobnas sebagai kemajuan Malaysia karena hanya dibutuhkan waktu 30 tahun setelah merdeka. Pada suatu masa, selama 1 tahun, Proton bisa mengeluarkan 3 jenis tipe sekaligus. Ia menyindir penjualan mobnas itu : "Apa lagi nak jual?" Proton adalah ikon nasional.
Dr M mengatakan negara yang harus dibangun lagi. Sembari mengkritik ia mengakui mungkin ia membuat kesalahan di masa lalu (Kini TV). Dr M menangis. Dulu katanya, saya minta dibangun universitas tetapi diberi Kitab. Ia menyimpan uang sumbangan kampanye, tidak banyak ujarnya, dalam rekening trustee untuk dipakai UMNO, partainya dulu, dalam pilihan raya. Sekarang pejabat partai menyimpan uang di rekening pribadi.