Bekas Perdana Menteri Malaysia dr Mahathir Mohamad sudah berusia 93 tahun. Ia memutuskan untuk menjadi oposisi pemerintah Najib Razak melalui partainya Pakatan Harapan. Banyak orang tidak percaya dalam usia senja itu ia masih bisa memberikan sumbangsih kepada negaranya.
Mahathir memulai kampanyenya dari Langkawi. Tempat itu dulunya sepadan dengan istilah kita yaitu "tempat jin buang anak." Sekarang Langkawi dipenuhi dengan resor yang mahal dan menjadi tujuan turis berduit karena pembangunan yang dirintis oleh Tun M atau dr M (panggilan beliau).Â
Pemilu Malaysia telah digelar pada 9 Mei dengan kemenangan Mahathir. Barisan Nasional yang memerintah Malaysia sejak 1964 hanya mendapatkan kursi 79 turun dari 133 kursi di pemilihan tahun 2013. Sedangkan Pakatan mendapatkan 121 kursi sehingga cukup untuk menguasai perleman dan membentuk mayoritas sederhana dalam pemerintahan baru.
Ia akan menjadi Perdana Menteri tertua di dunia dan mungkin satu-satunya kepala pemerintahan yang turun gunung lalu memerintah lagi.
Mahathir sudah menjalani karier politik selama 70 tahun. Jabatan Perdana Menterinya cukup panjang dari 1981 sampai dengan 2003. Malaysia mengalami krisis Asia dan lolos, tidak babak belur ekonominya seperti Indonesia. Mahathir dengan berani menutup diri dari kebijakan devisa bebas. Ia otoriter tetapi bersih, maka Malaysia makmur.
Mahathir dalam pemikiran-pemikirannya pernah dijuluki sebagai Bung Karno kecil karena pandangannya yang berani terhadap hegemoni Barat. Ia juga pro bumiputera dengan terang-terangan memberikan kemudahan-kemudahan untuk usaha Melayu daripada etnik lain seperti India dan Cina. Namun pada kampanye sekarang ini ia berbalik harus mendapatkan dukungan dari etnis yang didiskrimasikan pada jaman pemerintahannya dulu itu.Â
Dr M. turun gunung karena pemerintah yang sekarang dipandangnya bobrok, tuduhan korupsi skandal 1MDB merugikan negara sejumlah 3,5 milyar USD.Â
Bagi Indonesia skandal itu masuk berita heboh baru-baru ini ketika sebuah kapal mewah milik pengusaha Malaysia disita di Bali. Kapal Equanimity seharga Rp3,5 trilyun (USD 2,5 juta) itu disita polisi di Nusa Dua kerjasama dengan FBI.
Lantas pelajaran apa yang bisa dipetik dari tokoh tua itu ?
1.Pandangan tentang Barat
Pada tahun 2008 Â lalu penulis beruntung bisa mendengarkan dr Mahathir memberikan pandangan "perubahan governance dari sudut budaya" dalam seminar Good Corporate Governance di Bali.Â