Mohon tunggu...
Ananto W
Ananto W Mohon Tunggu... Administrasi - saya orang tua biasa yang pingin tahu, pingin bahagia (hihiHI)

pernah bekerja di sektor keuangan, ingin tahu banyak hal

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menjaga Stabilitas Harga Barang Kebutuhan Pokok Melalui Teknologi Informasi Komunikasi

12 April 2018   17:34 Diperbarui: 12 April 2018   17:42 1426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengendalian barang kebutuhan pokok mulai dari penentuan kebutuhan, produksi, penyediaan stok, distribusi ke masyarakat menjadi tugas bersama dari berbagai kementerian yang berkaitan. Dalam rantai pasokan itu penentuan kebutuhan akan barang pokok termasuk yang paling sulit. 

Barang produk pertanian dipengaruhi oleh cuaca. Permintaan akan barang oleh masyarakat tidak bisa dihitung secara tepat misalnya dari data historis periode sebelumnya antara lain karena masyarakat juga mempunyai ekspektasi terhadap barang kebutuhannya. Ekspetasi harga barang akan naik menjelang lebaran bisa menyebabkan gejolak harga. Padahal kenyataannya stok ada. Di sini peran Kementerian Pedagangan melalui survei pasar dan penyediaan data stok barang menjadi sangat penting.

Dalam rantai pasokan yang cukup panjang dan rumit itu peran Kementerian Perdagangan dalam mengendalikan stabilitas harga barang kebutuhan pokok menjadi krusial. Pertama-tama kementerian Perdagangan menetapkan regulasi harga Eceran Tertinggi untuk bahan kebutuhan pokok seperti produk pertanian dan peternakan yaitu beras dan daging sapi, selain harga produk industri seperti gula pasir dan minyak goreng. Tindakan penetapan harga itu diimbangi dengan pengawasan terhadap stok barang.

Pada sisi penawaran Kementerian Perdagangan mewajibkan pelaku usaha melaporkan  gudang perusahaan terdaftar. Langkah ini memberikan perlindungan terhadap pelaku usaha sehingga mereka bisa menjalankan usaha dengan tenang yang pada akhirnya menciptakan iklim usaha yang sehat dan berkelanjutan.

Di era ekonomi globalisasi disrupsi kebutuhan bapok bukan tidak mungkin terjadi mengingat liberalisasi perdagangan yang deras. Petani di pelosok bisa dirugikan oleh barang yang datang dari luar. Stok dan harga barang di pasar perlu bisa dipantau dalam waktu pendek agar bisa diambil keputusan yang tepat sasaran.

Sistem berbasis TIK

Era digital yang disebut era ekonomi 4.0 disongsong oleh Kementerian Perdagangan yang secara jeli telah membangun sistem informasi melalui teknologi informasi dan komunikasi. Embrio sistem itu dikembangkan sejak tahun 2010 dikenal sebagai Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP). Tahun 2016 Sistem Informasi Perdagangan diluncurkan

Sistem Informasi Perdagangan ini berisi informasi rata-rata harga kebutuhan pokok di 34 ibukota propinsi, regulasi, berita, artikel, publikasi, pasar dan gudang, serta sarana distribusi perdagangan terkini yang terkait dengan perdagangan dalam negeri. Sistem Informasi Perdagangan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan sehingga dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

SP2KP sudah berkembang lebih jauh dengan memberikan informasi yang lebih sepesifik. Sistem Informasi bawang merah bisa menampilkan produksi dan harga serta pasokan nasional. Sistem Informasi Pasar Induk telah menjangkau seluruh provinsi dengan pasar induk dan pasar inpres di masing-masing provinsi. Kementerian Perdagangn juga telah melakukan survei terhadap 12 jenis bapok.

Dalam arahan untuk mengantisipasi Lebaran tahun ini Bapak Presiden telah memerintahkan kementerian Perdagangan untuk menjalankan fungsinya. Beberapa komoditi yang akan terus dipantau baik pasokan maupun harganya antara lain adalah beras, gula, minyak goreng, daging sapi atau kerbau, serta telur ayam dan daging ayam.

Selama ini masyarakat berpandangan bahwa para pelaku usaha itu mempermainkan harga barang teutama yang dikategorikan volatile food seperti cabai merah, bawang merah, beras, daging dan telur ayam ras. Untuk mengawal kelancaran pasokan, Kemendag akan melakukan penetrasi ke pasar rakyat dan ritel modern. "Bapok akan didistribusikan satu bulan sebelum puasa ke seluruh daerah sesuai kebutuhannya secara bertahap sebagai antisipasi terhadap iklim dan hal-hal tak terduga lainnya," demikian penjelasan dari Menteri Perdagangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun