Mohon tunggu...
Ilham Ardiansyah
Ilham Ardiansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa unisnu jepara

halooo,namaku Ilham Ardiansyah aku sangat menyukai beberapa buku bacaan khususnya tentang keagamaan ,selain itu aku juga senang berolahraga seperti futsal, gym dan juga olahraga yang lainya supaya mendapatkan kesehatan jasmani serta rohani saya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jangan Bully Aku: Dampak Buruk Pembully-an di Sekolah

25 September 2023   12:03 Diperbarui: 25 September 2023   12:21 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://blogs.dunyanews.tv/12581/

Pendahuluan
Bullying di sekolah merupakan masalah yang serius dan dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban. Bullying adalah tindakan agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh satu atau lebih individu terhadap orang lain yang cenderung lebih lemah atau rentan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang berbagai macam depresi yang bisa muncul akibat bullying, serta bahaya bunuh diri yang bisa terjadi akibat tekanan psikologis yang ditimbulkan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghentikan bullying di sekolah dan memberikan solusi untuk mengatasi masalah ini.

Bullying di sekolah dapat terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari pelecehan verbal, fisik, hingga cyberbullying. Pelecehan verbal adalah tindakan menghina, mencemooh, atau mempermalukan korban melalui kata-kata yang kasar atau merendahkan. Sementara itu, pelecehan fisik melibatkan tindakan kekerasan fisik seperti pukulan, tendangan, atau penganiayaan. Cyberbullying adalah bentuk bullying yang terjadi melalui media sosial atau platform online, seperti mengirim pesan yang menghina atau memposting konten yang merendahkan korban.

Dampak Bullying terhadap Belajar Bullying dapat memiliki dampak yang signifikan pada kemampuan belajar korban. Korban bullying seringkali mengalami kesulitan dalam berkonsentrasi, kehilangan minat dalam belajar, dan mengalami penurunan kinerja akademik. Mereka juga cenderung mengalami stres dan kecemasan yang berlebihan, yang dapat mengganggu kemampuan mereka untuk memproses informasi dengan baik. Dalam beberapa kasus, korban bullying bahkan dapat mengalami gangguan tidur dan depresi yang serius.

Macam-macam Depresi yang Timbul Akibat Bullying. Bullying dapat menyebabkan berbagai macam depresi pada korban. Salah satu jenis depresi yang umum terjadi adalah depresi mayor, yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat atau kegairahan dalam aktivitas sehari-hari, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, dan pikiran tentang bunuh diri. Depresi mayor dapat menghambat kemampuan korban untuk berfungsi secara normal dan dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka.

Selain depresi mayor, bullying juga dapat menyebabkan depresi situasional. Depresi situasional terjadi karena peristiwa atau situasi tertentu, seperti bullying di sekolah. Korban bullying mungkin merasa putus asa, tertekan, atau merasa tidak berdaya dalam menghadapi situasi yang sulit. Mereka juga mungkin merasa malu atau merasa bahwa mereka tidak berharga. Depresi situasional dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional korban, serta kemampuan mereka untuk berinteraksi dengan orang lain. Bahaya Bunuh Diri Akibat Bullying

Salah satu bahaya yang paling serius dari bullying adalah risiko bunuh diri. Korban bullying seringkali merasa terjepit dan tidak memiliki jalan keluar, sehingga mereka mungkin berpikir bahwa bunuh diri adalah satu-satunya solusi untuk mengakhiri penderitaan mereka. Mereka mungkin merasa terisolasi, tidak dicintai, atau bahkan merasa bahwa mereka menjadi beban bagi orang lain. Penting untuk diingat bahwa bullying bukanlah penyebab tunggal dari bunuh diri, namun dapat menjadi faktor yang signifikan dalam memicu pikiran atau tindakan bunuh diri.

Bully atau perundungan adalah tindakan yang merendahkan dan menyakiti orang lain secara verbal, fisik, atau melalui media sosial. Dalam agama, bully dianggap sebagai perilaku yang sangat tidak dianjurkan dan dilarang. Larangan bully dalam agama memiliki dasar-dasar yang kuat dalam ajaran-ajaran agama yang melarang segala bentuk kekerasan dan perilaku yang merugikan orang lain.

Menurut agama, setiap individu adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki hak dan martabat yang sama. Tidak ada alasan atau justifikasi bagi seseorang untuk merendahkan atau menyakiti orang lain. Agama mengajarkan untuk saling menghormati, mencintai, dan membantu sesama manusia. Bully bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama yang menekankan pentingnya kasih sayang, toleransi, dan keadilan.

Dalam agama Islam, bully dianggap sebagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran-ajaran Islam. Al-Qur'an mengajarkan umat Muslim untuk berlaku baik dan berbuat kebajikan kepada sesama manusia. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hujurat ayat 11, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok)."

Rasulullah SAW juga mengutuk tindakan bully dan mengajarkan umat Muslim untuk menjauhi perilaku tersebut. Beliau bersabda, "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka hendaklah ia berkata baik atau diam." Dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW juga mengingatkan bahwa setiap Muslim adalah saudara bagi sesamanya, dan tidak boleh saling merendahkan atau menyakiti.

Dalam agama Kristen, bully juga dianggap sebagai perilaku yang bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus. Yesus mengajarkan umat Kristen untuk saling mengasihi dan memperlakukan orang lain dengan baik. Kitab Suci Kristen mengutip perkataan Yesus dalam Matius 7:12, "Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka."

Selain itu, agama-agama lain juga memiliki prinsip-prinsip yang sama dalam melarang bully. Hinduisme, Budhisme, dan agama-agama lainnya mengajarkan nilai-nilai universal seperti cinta kasih, kedamaian, dan saling menghormati. Bully bertentangan dengan nilai-nilai ini dan dianggap sebagai perilaku yang tidak pantas.

Dalam rangka mencegah dan mengatasi bully, agama juga memberikan dalil-dalil yang kuat. Agama mengajarkan pentingnya pendidikan moral dan etika yang mengajarkan anak-anak untuk menghormati dan mencintai sesama manusia. Agama juga mengajarkan umatnya untuk berbuat kebajikan, membantu orang lain, dan menolong mereka yang membutuhkan.

Dalam kesimpulannya, bully adalah perilaku yang sangat tidak dianjurkan dan dilarang dalam agama. Agama mengajarkan umatnya untuk saling menghormati, mencintai, dan membantu sesama manusia. Bully bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar agama yang menekankan pentingnya kasih sayang, toleransi, dan keadilan. Agama juga memberikan dalil-dalil yang kuat dalam melarang bully dan mengajarkan umatnya untuk menjauhi perilaku tersebut. Oleh karena itu, sebagai umat beragama, kita harus berupaya untuk menghindari dan mencegah bully dalam kehidupan sehari-hari kita.

Mengatasi Bullying di Sekolah Untuk mengatasi bullying di sekolah, perlu ada kerjasama antara siswa, guru, dan orang tua. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk menghentikan bullying dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di sekolah:

Pendidikan dan Kesadaran: Penting untuk memberikan pendidikan kepada siswa tentang pentingnya menghormati orang lain dan tidak melakukan bullying. Siswa juga perlu diberi pemahaman tentang dampak negatif yang bisa terjadi akibat bullying.

 Pembentukan Tim Anti-Bullying: Sekolah dapat membentuk tim anti-bullying yang terdiri dari siswa, guru, dan staf sekolah. Tim ini bertanggung jawab untuk memantau dan mengatasi kasus-kasus bullying yang terjadi di sekolah.

Pelatihan Guru: Guru perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda bullying dan tahu bagaimana mengatasi kasus-kasus tersebut dengan efektif. Mereka juga perlu memiliki keterampilan untuk membantu korban dan mengubah perilaku pelaku bullying.

Komunikasi Terbuka: Penting untuk menciptakan lingkungan di sekolah yang mendorong siswa untuk berbicara tentang pengalaman mereka dan melaporkan kasus bullying yang mereka alami. Siswa harus merasa aman dan didukung ketika melaporkan kasusbullying.

Pengawasan dan Penegakan Disiplin: Sekolah harus melakukan pengawasan yang ketat untuk mencegah dan mengatasi kasus bullying. Selain itu, sekolah juga harus memberlakukan sanksi yang tegas terhadap pelaku bullying untuk memastikan bahwa mereka menyadari konsekuensi dari tindakan mereka.
Kesimpulan

Bullying di sekolah adalah masalah serius yang dapat memiliki dampak negatif yang signifikan pada korban. Bullying dapat menyebabkan berbagai macam depresi, termasuk depresi mayor dan depresi situasional. Selain itu, bullying juga dapat meningkatkan risiko bunuh diri pada korban. Oleh karena itu, penting untuk menghentikan bullying di sekolah dan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung. 

Kerjasama antara siswa, guru, dan orang tua sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Dengan langkah-langkah yang tepat, kita dapat menciptakan sekolah yang bebas dari bullying dan memberikan kesempatan bagi semua siswa untuk belajar dan tumbuh dengan baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun