Mohon tunggu...
Otang Sopian
Otang Sopian Mohon Tunggu... Guru - Guru

Humoris merupakan sifat yang melekat pada diri saya, begitulah orang-orang mengatakannya. Saya memiliki hobi membaca dan menulis, berkarya melalui seni rupa dan desain grafis, dan saya juga termasuk orang yang memiliki sifat rasa ingin tahu yang besar terhadap hal-hal baru.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Memilih melalui Insting, Untung dan Enteng, Bukti Kegagalan Komunikasi Politik di Tingkat Daerah

14 Februari 2024   21:53 Diperbarui: 15 Februari 2024   06:31 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kegagalan tersebut menghasilkan informasi yang membingungkan dan menghasilkan makna komunikasi yang tidak jelas. Maka dalam konteks pemilih yang bingung dan penuh keragu-raguan, akan menghasilkan kualitas caleg  yang diragukan. Karena,  hasil pemilihannya  melalui proses keragu-raguan.

Berdasarkan  artikel dari Anugrahdwi, beliau mengutif pernyataan dari buku Psikologi Komunikasi (2021) karya Angelia Putriana, dkk, bahwa       komunikasi terjalin untuk menumbuhkan dan mempertahankan hubungan sosial yang memuaskan, baik dalam hal interaksi serta asosiasi, pengendalian dan kekuasaan, maupun cinta serta kasih sayang. 

Pada saat ini, masyarakat sebagai pemilih tidak mengetahui siapa yang akan dipilihnya, tidak mengenal bagaimana perilakunya, dan apa yang sudah diperbuatnya. Apakah dengan demikian, akan tumbuh hubungan sosial yang memuaskan?. Melihat kondisi seperti itu, kecil kemungkinan  nilai-nilai  sosial seperti itu akan mudah tercapai.

Sebagai upaya meraih harapan untuk mencapai nilai-nilai yang disebutkan didalam buku tersebut diatas, perlu melakukan proses komunikasi politik yang baik, efektif dan ramah lingkungan.  Melalui pendekatan-pendekatan yang mengarah pada sikap saling mengenal dan saling terbuka diantara caleg dan masyarakat, untuk menghasilkan komunikasi politik yang bermakna dan  bisa dipahami oleh kedua belah pihak.

Beberapa langkah komunikasi politik yang baik, efektif dan ramah lingkungan untuk membentuk masyarakat  cerdas dan selektif dalam menentukan calon pilihannya, yaitu melalui:

Sosialisasi menyeluruh melalui pemerintahan paling bawah, lebih tepatnya RT/RW-lah sebagai ujung tombak publikasi yang baik dan berkeadilan untuk mengenalkan semua  caleg yang terdaftar di dapil masing-masing. Informasi semua Caleg ini diperoleh dari informasi yang disediakan oleh kepemimpinan desa dan kecamatan. Proses ini harus menjadi rantai penghubung informasi yang cepat, tepat, dan menyeluruh, bukan hanya mempublikasikan caleg dan mengarahkan masyarakat, hanya pada salah satu caleg yang terindikasi sebagai anggota keluarga orang-orang desa dan kecamatan saja.

Peran media lokal, seharusnya menyajikan ruang bagi para caleg untuk mengenalkan profil dirinya, menuangkan gagasannya dan menginformasikan berbagai prestasinya. Melalui sarana tersebut masyarakat akan lebih mudah mengenal caleg dan memahami siapa mereka yang akan dipilihnya. Media lokal yang berperan, termasuk koran, Blog, konten kreator youtube dan televisi regional. Media ini lebih murah dibandingkan media konvensional spanduk.

Kreativitas tim sukses para caleg, di era digital sekarang ini seharusnya menjadi lebih kreatif untuk mengenalkan para caleg, dengan berbagai gagasan dan prestasinya. Publikasinya melalui media yang biasa digunakan, seperti  youtube, Instagram, tiktok atau media sosial lainnya. Pemanfaatan media ini lebih mudah, murah dan efektif menjangkau jaringan daerah pilihan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun