Sedangkan jumlah raka'atnya paling sedikit adalah 1 (satu) raka'at berdasarkan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Shalat malam adalah 2 (dua) raka'at (salam) 2 (dua) raka'at (salam), apabila salah seorang di antara kamu khawatir akan datangnya waktu subuh maka hendaklah dia shalat 1 (satu) raka'at sebagai witir baginya." (HR. Bukhari dan Muslim). Dan paling banyak adalah 11 (sebelas) raka'at berdasarkan perkataan 'Aisyah radhiyallahu 'anha, "Tidaklah Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam shalat malam di bulan Ramadhan atau pun bulan yang lainnya lebih dari 11 (sebelas) raka'at" (HR. Bukhari dan Muslim).
2.Melaksanakan I'tikaf.
I'tikaf adalah berdiam diri di dalam masjid (setiap waktu) di bulan Ramadhan dalam rangka mencari keridhaan Allah serta ber-muhasabah (introspeksi) atas perbuatan-perbuatan yang selama ini telah dilakukan.
Hadist riwayat Aisyah ra: "Bahwa Nabi Saw melakukan i'tikaf pada hari kesepuluh terakhir bulan Ramadhan, (beliau melakukannya) sejak datang di Madinah sampai beliau wafat, kemudian istri-istri beliau melakukan i'tikaf setelah beliau wafat" (HR. Muslim).
3.Mencari Lailatul Qadr.
Sebagaimana sabda Rasulullah Saw, "(Waktu datangnya) Lailatul Qadr diperlihatkan kepadaku. Kemudian salah seorang keluargaku telah membuyarkan konsentrasiku, (sehingga) aku pun lupa darinya, maka carilah ia pada sepuluh (malam) terakhir." (HR. Muslim)
Lailatul Qadr atau malam kemuliaan lebih mulia dari 1.000 tahun atau setara dengan 83 tahun 4 bulan, sebagaimana firman Allah Swt dalam Al Qur'an Surat Al-Qadr ayat 1-5:
إِنَّآ أَنزَلْنٰهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ ﴿القدر:١
وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ﴿القدر:٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ ﴿القدر:٣
تَنَزَّلُ الْمَلٰٓئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ ﴿القدر:٤