4. Gout
Gout disebabkan oleh penumpukan kristal asam urat di dalam sendi, yang mengakibatkan peradangan dan nyeri yang hebat. Biasanya, gout mempengaruhi sendi kaki, terutama jempol kaki, dan gejalanya bisa sangat parah, terutama saat serangan gout terjadi. Faktor risiko untuk gout termasuk diet tinggi purin, obesitas, dan konsumsi alkohol berlebihan.
5. Arthritis Reaktif
Arthritis reaktif terjadi sebagai respons terhadap infeksi bakteri di tempat lain dalam tubuh, seperti infeksi saluran kemih atau infeksi usus. Gejalanya meliputi nyeri dan pembengkakan pada sendi, serta gejala infeksi seperti demam dan sakit tenggorokan.
6. Arthritis Reumatoid Juvenil (Juvenile Rheumatoid Arthritis)
Arthritis reumatoid juvenil adalah bentuk RA yang terjadi pada anak-anak dan remaja di bawah usia 16 tahun. Gejalanya mirip dengan RA pada orang dewasa, termasuk nyeri, kekakuan, dan pembengkakan sendi.
7. Arthritis Septik (Infeksi)
Arthritis septik adalah kondisi yang jarang terjadi di mana sendi terinfeksi oleh bakteri, virus, atau jamur. Gejalanya meliputi nyeri sendi yang hebat, kemerahan, pembengkakan, dan demam. Arthritis septik merupakan kondisi serius yang memerlukan perawatan medis segera.
8. Arthritis Lupus (SLE)
Arthritis lupus adalah jenis arthritis yang terjadi pada penderita lupus sistemik, suatu penyakit autoimun yang dapat mempengaruhi berbagai bagian tubuh, termasuk sendi. Gejalanya meliputi nyeri, kekakuan, dan pembengkakan pada sendi, serta gejala sistemik seperti kelelahan, ruam kulit, dan gangguan ginjal.
Setiap jenis radang sendi memiliki karakteristik, gejala, dan pengobatan yang berbeda. Penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dari dokter untuk menentukan jenis arthritis yang dialami dan merencanakan pengobatan yang sesuai. Dengan penanganan yang tepat, banyak jenis radang sendi yang dapat dikelola dengan baik, sehingga memungkinkan penderitanya untuk tetap aktif dan menjalani gaya hidup yang sehat.