Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Doa dalam Pergumulan, Tinjauan Kitab Mazmur 6:1-11 atas Konflik Israel Palestina

17 Mei 2022   22:20 Diperbarui: 18 Mei 2022   07:01 3429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Ostianus Ola Lamanepa, Mahasiswa Filsafat-Teologi Widya Sasana Malang



I. Pengantar          

Hidup manusia tidak luput dari sebuah pergumulan. Pergumulan seringkali membuat manusia merasa merana, lemah, dan tak berdaya. Konflik Perang Israel dan Palestina merupakan sebuah contoh bagaimana manusia selalu dilanda dengan pergumulan hidup. Konflik kedua negara itu telah berlangsung sekian lama sejak pendudukan tanah Kanaan oleh bangsa Israel. 

Peristiwa Eksodus atau keluaran bangsa Israel dari perbudakan Mesir menuju tanah yang dijanjikan Allah (tanah Kanaan yang ada di Palestina) menjadi polemik lantaran orang-orang Palestina sudah lebih dahulu tinggal di dearah tersebut. 

Dokumen yang dianggap penting dalam peristiwa eksodus ini adalah Alkitab. Alkitab memberi rujukan kepada kita melihat sejarah pemukiman dan pendudukan tanah Kanaan oleh suku-suku Israel. 

Dokumen lain yang berbicara tentang hal ini adalah dokumen Mesir yang menulis tentang situasi Palestina antara abad ke 15 sampai 12 SM (Berthold Pareira, O.Carm, Yogyakarta: Kanisius, 2010, hlm, 107). Menurut sumber Alkitab, Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah, umat kesayangan-Nya. 

Allah menjanjikan dan memberikan tanah kanaan untuk mereka diami. Namun perlu disadari bahwa Alkitab bukanlah buku pelajaran mengenai sejarah, ilmu bumi, pun astronomi, meski unsur-unsur tesebut  ada tertemukan di dalamnya. 

Bila Alkitab tidak memuaskan keingintahuan akan peristiwa atau kejadian historis, tidak masalah sebab Alkitab bukan buku ilmu sejarah. Maksud utama penulisan Alkitab adalah untuk menyampaikan peryataan diri Allah kepada manusia sebagai Sang Pencipta dan untuk menunjukkan hunungan manusia dengan Allah Penciptanya (Surip Stanislaus, OFMCap,  Yogyakarta: Kanisius, 2008, hlm, 23). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun