Mohon tunggu...
OSTI  LAMANEPA
OSTI LAMANEPA Mohon Tunggu... Mahasiswa - DEO GRATIA (RAHMAT ALLAH)

MAHASISWA FILSAFAT DAN TEOLOGI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Konteks Kitab Suci Hosea 1:1-14

10 Mei 2021   11:13 Diperbarui: 10 Mei 2021   15:00 2657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedudukan Perikop yang Ditafsirkan 

Kedudukan perikop Hos 1:2-9 terdapat pada bagian awal kitab Hosea. Perikop ini masuk ke dalam bagian panggilan Hosea. Mengapa saya menyebut perikop ini adalah panggilan Hosea? Panggilan ini pertama-tama merupakan firman Tuhan yang memerintah Hosea untuk mengawini Gomer seorang perempuan Sundal. Panggilan ini digambarkan dalam kehidupan Hosea yakni kehidupan keluarganya. Keluarga Hosea merupakan sebuah lambang terhadap Israel yang tidak setia kepada Allah. 

Pada bagian awal ini pula terletak inti pewartaan Hosea, yakni perkawinan Hosea dengan seorang perempuan sundal menggambarkan lagi-lagi ketidaksetiaan orang Israel. Mereka memandang Allah sebagai salah satu  'ilah' atau salah satu dewa 'Baal'. Untuk itulah Hosea tampil melawan proses pembaalan itu dan pengkanaan kepercayaan Israel. Hal ini menggambarkan persundalan Israel disimbolkan dalam keluarga Hosea (A de Kuiper, Tafsiran Hosea, Jakarta, BPK Gunung Mulia, 1973, hlm. 13).

Selain itu perikop ini memiliki hubungan dengan yang perikop sebelumnya, seperti Hosea 1:1 mengungkapkan tentang pribadi Hosea, Anak siapa dan berkarya dimana dan hidup pada masa raja siapa. Sehingga ketika membaca perikop yang ditafsirkan ini sudah dengan mudah mendapat sedikit gambaran tentang kehidupan Hosea. Demikian pula dengan teks sesudah ayat yang saya tafsirkan ini. Masih memiliki hubungan yang kuat. Mengapa? Pada perikop berikutnya Allah memberikan semacam janji keselamatan kepada Israel. Pada bagian ini memuat zaman keselamatan kelak. Tempat penghukuman akan menjadi tempat keselamatan. 

Bangsa kecil akan menjadi bangsa yang besar. Perceraian akan menjadi persatuan. Pemimpin-pemimpin palsu akan diganti dengan satu pemimpin yang benar. Yang bukan umat menjadi lagi umat Allah. Keadaan putus asa berubah menjadi pengharapan. Dengan demikian janji keselamatan itu mau menampilkan sosok Allah yang berbelaskasih. Bahwa atas anugerah Allah orang Israel kelak akan mendapatkan keselamatan. Dengan begitu hubungan antara teks sebelumnya dengan teks ini sangat erat. Kalau dikatakan teks pertama menggambarkan kejahatan Israel yang digambarkan dengan perkawinan Hosea dan murka Allah atas Israel, sedangkan teks kedua ini merupakan sebuah janji keselamatan agar bangsa Israel kembali kepada Allah. Sedangkan teks-teks lain dalam Hosea berbentuk Puisi yang berisikan nubuat Hosea tentang Israel.

Konteks Historis 

Hosea merupakan seorang nabi yang hidup di Kerjaan Utara Israel. Ia adalah putra Beeri, hidup pada aman Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia, raja-raja Yehuda, dan pada zaman Yerobeam bin Yoas raja Israel (Hos 1:1). Yang terakhir disebut tadi merupakan Yerobeam II yang memerintah pada tahun 786-746 SM. Zaman ini memperlihatkan ekspansi militer (2 Raj 14:25-28) dan kemakmuran ekonomis dalam ibu kota Samaria (bdk Amos 4:1-3). Akan tetapi zaman keemasan ini membawa pula penilaian negatif dari para nabi, seperti Amos dan Hosea (bdk 2 Raj 14:24): "Yerobeam bin Yoas melakukan apa yang jahat dimata TUHAN. Ia tidak menjauh dari segala dosa Yerobeam I. Konteks sejarah Israel pada masa ini ialah adanya pergantian raja-raja. Pergantian itu disebabkan oleh peperangan.

Periode ini sangat kacau, dimana ancaman yang di sebabkan oleh munculnya Asyur sebagai kekuasaan dunia dibawah pemerintahan Tiglat-Pileser (745-727 SM). Raja Menahem yang dibunuh dan menggantikan Salum berusaha menangkis bahaya itu dengan membayar upeti kepada raja Asyur (Bdk 2 Raj 15:19-20, dan Bdk Hos 8:9) dan untuk sementara waktu tindakan itu mengendorkan ketegangan. Anaknya Pehkahya setelah memerintah dua tahun saja dibunuh dalam suatu pemberontakkan dibawah panglima Pekah, yang kemudian menjadi raja. Tekanan dari pihak Asyur masih tetap terasa sehingga Raja Pekah mengadakan persepakatan dengan Raja Resin dari Aram untuk menentang kuasa Asyur secara militer. Mereka lebih dahulu mengalahkan musuh mereka bersama yaitu kerajaan Yehuda supaya ia ini jangan menjadi penyerang dari belakang. Peristiwa ini dikenal sebagai "perang Siria-Efraim (735-734)". Raja Akhas dari Yehuda meminta bantuan dari Raja Tiglat-Pileser (Bdk 2 Raj 16:5-8, Yes 7, Hos 5:8-11)

Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa. Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini.

Konteks cerita ini terjadi ketika bangsa Israel melanggar janji-janjinya dengan Allah. Pelacuran rohani yang telah dilakukan oleh Israel dan ancaman bahaya serangan Asyur, mendorong Hosea untuk bernubuat. Hosea mewartakan firman Tuhan sebagai lanjutan dari pewartaan Amos. Awalnya Allah telah bernubuat kepada Amos akan tetapi tidak dihiraukan oleh Yerobeam. Orang Israel tetap mementingkan diri sendiri, kesombongan, dan ketamakan yang sering kali dinyalakan oleh kekayaan dan kemakmuran menyebabkan kemerosotan moral bangsa Israel. Mereka mulai meninggalkan Tuhan dan menyembah kepada para Baal (bdk Hos 4-10).

Konteks Teologis 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun