Internet sudah menjadi bagian yang tidak dapat terlepaskan dalam kehidupan masyarakat saat ini. Banyak kegiatan yang juga ditopang oleh internet menjadi sarana berbagi ilmu pengetahuan di dunia pendidikan. oleh karena itu sebaiknya kita pun juga tidak boleh sampai ketinggalan memanfaatkan perkembangan teknologi yang akan semakin maju ini untuk mencari ilmu. Terrlebih lagi jika ilmu yang kita cari adalah ilmu agama. Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa belajar pengetahuan umum juga perlu dipelajari untuk meningkatkan wawasan pengetahuan.
Pada dasarnya menuntut ilmu adalah wajib bagi setiap manusia. Tanpa ilmu pengetahuan manusia tidak akan bisa melakukan sesuatu secara benar. Hal itu dapat kita lihat pada hadis Rasulullah saw. sebagai berikut:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَوَاضِعُ الْعِلْمِ عِنْدَ غَيْرِ أَهْلِهِ كَمُقَلِّدِ الْخَنَازِيرِ الْجَوْهَرَ وَاللُّؤْلُؤَ وَالذَّهَبَ
Artinya: "Mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim, dan siapa yang menanamkan ilmu kepada yang tidak layak seperti yang meletakkan kalung permata, mutiara, dan emas di sekitar leher hewan." (HR. Ibnu Majah no. 224, dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dishahihkan Al Albani dalam Shahiih al-Jaami’ish Shaghiir no. 3913).
Selain perintah untuk menuntut ilmu, keutamaan menuntut ilmu juga tertuang dalam beberapa hadis. Salah satuny dalam sebuah hadis Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya: "Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shalih yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Muslim no. 1631).
Dengan berbagai kemajuan teknologi di zaman ini sebaiknya kita lebih menyadarkan diri kita agar mau terus belajar. Baik belajar ilmu pengetahuan umum maupun ilmu pengetahuan yang diajarkan di sekolah, kampus, Pondok Pesantren, dan di rumah masing-masing. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari internet, buku, buku elektonik ataupun media belajar lainnya. Namun, hal utama yang perlu dimiliki seorang penuntut ilmu sebelum memulai kegiatan belajar adalah dengan menanamkan niat terlebih dahulu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewanti-wanti tentang pentingnya niat yang ikhlas. Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
Artinya: “Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Oleh karena itu apabila niat itu benar dan ikhlas karena Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan sah pula suatu amal dan akan diterima dengan izin Allah Ta’ala. Atau bisa juga maksudnya adalah baiknya suatu amal atau buruknya, diterima atau ditolaknya, mubah atau haramnya tergantung niat.
Kita juga bisa belajar untuk mengembangkan minat dan bakat sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jika senang menulis maka bacalah materi yang berkaitan dengan kepenulisan. Kepenulisan adalah sebuah jembatan terbentuknya karakter, watak, dan juga pengetahuan. Jika kita suka belajar materi ilmu agama, maka baca dan lihatlah materi tentang keagamaan yang banyak disediakan olehpihak-pihak kompeten (pengajar dan penyebar ilmu) yang memang sudah menyiapkan situs pembelajaran daring atau online di internet. Kita juga bisa belajar ilmu pengetahuan lewat media online seperti YouTube.
Dengan demikian, kita dapat simpulkan dengan adanya kemajaun teknologi saat ini yang mendukung berkembangkan cara belajar semua orang kita harusnya sudah tidak merasa kesulitan lagi untuk menuntut ilmu. Jadi, setiap orang sebaiknya mulai membenahi diri dan orang lain terkait pentingnya belajar dan menuntut ilmu.
Semoga menjadi renungan bagi kita untuk terus menata niat dan usaha kita untuk terus belajar.
Sumber referensi
https://muslim.or.id/76464-bahaya-salah-niat-dalam-menuntut-ilmu.html
https://muslim.or.id/21418-hadits-tentang-niat.html
http://bemfip.student.uny.ac.id/pkkmb/student-development-programs/kepenulisan/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H