Pendidikan adalah jembatan menuju kesuksesan yang tidak hanya sukses perihal gelar dan tahta tetapi suksesnya hati yang berjiwa pancasila. Akan tetapi kualitas pendidikan negara kita masih tergolong rendah. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor seperti terbatasnya ruang untuk menumbuhkan kreativitas karena dijajah program yang lebih mengedepankan aspek kognitif. Seperti pada zaman kita bersekolah dulu kita hanya dituntut untuk belajar, belajar, dan belajar untuk mendapatkan nilai yang tinggi hingga meredupkan bakat yang tersembunyi dibalik bejana otak.
Seiring perkembangan zaman pemerintah terus meluncurkan terobosan-terobosan baru dan meninggalkan paradigma kuno untuk meningkatkan mutu pendidikan. Menghadirkan merdeka belajar sebagai solusi tepat meningkatkan kualitas pendidikan diera 4.0. Merdeka belajar adalah kebijakan yang mengutamakan pelayanan berbasis kebutuhan siswa, memberi ruang kepada seluruh siswa tanpa membeda-bedakan. Menghapus segala bentuk paradigma kuno yang membelenggu siswa dan guru.
Semarak merdeka belajar melalui pratik pembelajaran yang berpihak pada siswa, dari siswa oleh siswa dan untuk siswa. Belajar sesuai kemampuan dan bakat yang ada dalam dirinya tanpa ada paksaan ataupun tekanan.
Seperti yang Kita ketahui manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling istimewa. Diciptakan menurut gambar dan rupa Allah sehingga setiap insan pasti dibekali kemampuan atau bakat. Akan tetapi tidak semuanya bisa dikembangkan karena terbatasnya ruang untuk menumbuhkan bakat itu. Bakat dan potensi siswa ibarat mutiara terpendam dalam bejana tanah sehingga perlu digali untuk dikembangkan ataupun diasah,dan merdeka belajar hadir untuk menelusuri,mendalami dan mengembangkan bakat yang belum tersalurkan.
Kehadiran merdeka belajar membawa terang baru bagi pendidikan. Lantas siapa sosok yang memancarkan terang itu? Dialah Nadiem Makarim sosok inspiratif yang bersinar laksana lentera dibalik langit pendidikan Indonesia, hadirnya menyalakan jutaan lilin di bumi pendidikan. Sejak terpilih sebagai kemendikbudristek Beliau bertekad memajukan pendidikan di Indonesia melalui inovasi-inovasi merdeka belajar yang memberi warna baru dan berbeda.
Begitu banyak inovasi yang telah Beliau tebarkan seperti program kampus mengajar, praktisi mengajar, KIP kuliah, guru penggerak, penghapusan UN, penghapusan jurusan ditingkat SMA dengan tujuan memberi kebebasan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat dan rencana karirnya serta membuat platform merdeka mengajar yang bisa diakses oleh seluruh guru di Indonesia.
Segala program yang telah Beliau hadirkan bertujuan untuk meningkat kualitas pembelajaran. Menciptakan layanan pendidikan yang inklusif, adil dan merata. Seperti yang telah dipaparkan oleh ibu Suharti tujuan dari semua program yang diluncurkan oleh Bapak Nadiem Makarim adalah agar semua anak Indonesia mendapatkan kualitas pembelajaran yang bermutu dan pendidikan inklusif merata di seluruh Indonesia.
Program yang telah Beliau luncurkan membuat saya ingin menjadi seorang guru untuk bergerak bersama Beliau dalam payung merdeka belajar. Saya sempat berpikir mengapa Beliau tidak hadir di zaman kita kuliah dulu mengapa segala program yang sangat luar biasa manfaatnya ada disaat kita sudah tamat.
Salah satu kebijakan Beliau yang sangat saya dukung adalah menghapus UN lalu diganti dengan AKM (asesmen kompetensi minimum) dan survei karakter. UN bukanlah barometer keberhasilan siswa. Masa perjuangan selama tiga tahun atau enam tahun ditentukan oleh ujian nasional yang hanya dilaksanakan selama 4 hari. UN tidak melihat potensi ataupun bakat tetapi melihat nilai di atas kertas.
Bapak Nadiem Makarim memberi ruang kemerdekaan bagi semua guru dan siswa melalui program merdeka belajar yang memberi kebebasan untuk berinovasi, belajar secara mandiri dan kreatif. Perlu diingat kebebasan bukan berarti bebas semaunya saja tetapi dilandasi kebutuhan dan nilai-nilai yang ada. Begitu juga belajar secara mandiri tidak merujuk pada belajar tanpa guru tetapi siswa diberikan ruang untuk belajar sesuai bakat dan minatnya dan guru tetaplah jembatan terbaik bagi siswanya.
Jiwa Bapak pendidikan seolah menyatuh dijiwa Bapak Nadiem Makarim yang kini Ia tebarkan pada seluruh jiwa guru Indonesia. Menjadi guru inspiratif bagi para anak didiknya.
Guru yang hebat bukanlah guru yang hanya mampu menciptakan nilai di atas kertas tetapi guru yang menjadi role model bagi anak didiknya sehingga bisa memotivasi mereka untuk mewujudkan cita-citanya. Guru inspiratif menjadikan dirinya sebagai pelayan yang melayani siswanya dengan penuh kasih "Omnia in Caritate, lakukan semua dengan kasih." Tidak menghakimi saat muridnya tidak bisa tetapi mencari sebab dibalik tidak bisa itu dan memberi solusi tepat.
Menurut saya Pak Nadiem Makarim adalah titisan Ki Hadjar Dewantara. Beliau bertekat mendekatkan pendidikan kita pada cita-cita luhur Bapak Ki Hadjar Dewantara untuk membawa anak Indonesia ke langit kemerdekaan belajar. Ia memancarkan perubahan dari balik langit kemendikbudristek. Itulah mengapa Beliau pantas mendapat penghargaan sebagai salah satu sosok inspiratif merdeka belajar dan bisa dibilang bapak pendidikan modern.
Sosok inspiratif adalah sosok yang memberi teladan, membangkitkan semangat, menuangkan inovasi dan memberi dorongan atau motivasi sehingga mampu membawa perubahan. Sosok inspiratif merdeka belajar adalah semua pelaku pendidikan yang telah mewujudkan semboyan ing ngarso sung tulodo (memberi teladan), ing madya mangun karso (membangun semangat) tut wuri handayani (memberi dorongan). Merekalah pahlawan yang bersinar laksana lentera dibalik langit pendidikan.
Program merdeka belajar sangatlah luar biasa dan akan sangat berdampak bila benar-benar diterapkan. Bapak Nadiem Makarim mengatakan tujuan utama dari merdeka belajar adalah mendorong perbaikan kualitas dan pemulihan dari krisis pembelajaran khususnya melalui kurikulum merdeka. Kurikulum yang memiliki beberapa keunggulan diantaranya:
1. Fokus pada materi esensial
2. Memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum sendiri berdasarkan kebutuhan sekolah dan guru bisa menyusaikan pembelajaran berdasarkan tingkat kemampuan siswanya. Memberi wewenang kepada guru selaku sutradara pendidikan karena guru dan hanya guru yang tahu tentang siswanya.
3. Memiliki jam pelajaran khusus untuk pengembangan karakter melalui profil pelajar pancasila.
Tunggu apa lagi ... inilah momentum menuju Indonesia maju. Semarak merdeka belajar dengan menerapkan kurikulum merdeka untuk terciptanya SDM Indonesia yang unggul dan berkarakter.
Pendidikan Indonesia akan maju jika benar-benar menerapkan pendidikan yang berlandaskan kemerdekaan belajar karena jiwa merdekalah yang membuat bangsa kita meraih kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Jangan menyimpang dari filosofi Bapak Ki Hadjar Dewantara maka pendidikan kita akan maju. Sudah 100 tahun tetapi masih relevan dengan pendidikan zaman sekarang. Hal ini menandakan betapa abadinya sebuah kemerdekaan.
Mari bergerak bersama semarakkan merdeka belajar semangat mewujudkan pendidikan yang berkualitas bersama sosok inspiratif Bapak Nadiem Makarim dan para guru hebat kita. Akan terjadi sesuatu yang sempurna jika adanya kolaborasi. Pelangi tidak akan indah andai hanya satu warna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H