Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Sandiaga Uno Lari sampai Puncak Bukit dan Terjun di Laut Likupang

10 September 2024   18:11 Diperbarui: 11 September 2024   14:07 581
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ampiteater di bawah perbukitan Pantai Pulisan, Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. (Foto: J. Osdar)

Katanya, dia perlu uang untuk program doktornya di sebuah universitas terkenal di Jakarta. Saya jadi ingat pula pada pernyataan teman saya asal Labuan Bajo, salah satu tujuan wisata prioritas di Flores, Nusa Tenggara Timur. Jual beli tanah banyak terjadi di kawasan yang dibuka dan dicanangkan sebagai kawasan tujuan wisata.

Dunia wisata di sisi lain adalah sebagai saluran berita adanya "banyak masalah kepemilikan tanah" di kawasan tujuan wisata Nusantara.

Rekan saya, Ni Made Ayu Marthini yang pernah menjadi Atase Perdagangan Indonesia di Washington DC, Amerika Serikta dan pernah menjadi Direktur Perundingan Bilateral Kementrian Perdagangan awal Agustus lalu mengatakan kepada saya, tata kelola tanah-tanah di kawasan wisata ini perlu mendapat perhatian pemerintah daerah.

Sabtu malam Minggu, tanggal 31 Agustus itu saya meninggalkan Likupang melintasi banyak kampung dan jalan berliku serta panorama indah. Tapi hampir tidak bisa menemukan warung untuk makan (karena belum makan siang). 

Sampai di Manado, di pantai kawasan Mega Mal yang konon sebagai mal terpanjang di Indonesia ini, saya menghadiri acara peryaan kemerdekaan RI yang ditandai dengan kehadiran 50 orang dari Keraton Surakarta (Solo) Hadiningrat sebagai tamu Gubernur Sulut dan Ny Rita Dondokambey Tamuntuan yang telag bergelar sebagai Kanjeng Pangeran Arya Dharmanegara dan Mas Ayu Dharmaningtyas. Manado dan Solo menyatu dalam seni budaya. Ini Nusantara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun