Dua kali sejumlah warga Sulawesi Utara atau tanah Minahasa mengumandangkan agar Puan Maharani menjadi Presiden RI ke-8. Pertengahan tahun 2021 dan bulan Februari 2022.
Sulawesi Utara memang tanah istimewa bagi Puan Maharani. Hari Jumat 23 September 2016 Puan Maharani dinobatkan menjadi warga kehormatan Sulawesi Utara oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey yang juga merupakan Ketua DPD PDI Perjuangan Sulut dan Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan.
Tidak salah bila Puan Maharani memilih Sulut menjadi salah satu wilayah kesayangannya. Sulawesi Utara, khusunya Minahasa adalah tanah kaya dan indah dan penuh misteri. Tentu Puan suka akan keindahan, termasuk keindahan Sulut.
Tahun 1859, Alfred Russel Wallace, (1823-1913) seorang ahli ilmu alam Inggris melukiskan Manado dan sekitarnya di Sulawesi Utara sebagai salah satu kota terindah dan menakjubkan di Nusantara bagian timur.
Kemudian di tahun-tahun yang sama, seorang pendeta Belanda, N Graafland, dalam bukunya tentang Tanah Minahasa mengatakan tanah di sini sebagai doa keindahan alam.Â
Graafland mengatakan, bukan alamnya saja yang memesona, warganya pun penuh damai dan suka bekerja sama sehingga wilayah ini merupakan kawasan teraman di Nusantara.
".......Menuju Makalisung pemandangan semakin indah dan menajubkan. Di kejauhan sana tampak pemandangan Selat Lembeh (depan kota Bitung), dengan Pulau Lembehnya. Pulau yang gelap dan penuh misteri tersebut mengawali gugusan-gugusan pulau-pulau kecil dan besar di sebelah utara Minahasa yang masih menyembunyikan banyak sekali kekayaan yang belum terolah dan belum digali." Begitu tulis Graafland yang telah puluhan tahun tinggal di Minahasa.
Rabu, 9 Februari 2022 lalu, Ketua DPR Puan Maharani datang di Pulau Lembeh, melelehkan adukan semen pertama berdirinya Patung Bung Karno di kawasan Monumen Trikora yang dibangun tahun 1980-an.Â
Monumen Trikora ini dirikan untuk mengenang sejarah perebutan kembali Irian Barat (kini Papua) oleh Bung Karno tahun 1960-an.
Kalau Patung Bung Karno ini berdiri merupakan yang kedua setelah berdirinya Patung Bung Karno, di Jalan Soekarno, Kolongan, Minahasa Utara. Sudah banyak lambang atau simbol Bung Karno berdiri di Sulawesi Utara.Â
Dalam waktu dekat di Sitaro, di tapal batas dengan Filipina juga akan diresmikan bandar udara Bung Karno. Pemerintah Provinsi Sulut telah minta kepada Presiden Joko Widodo untuk meresmikan di pulau yang kaya berbagai bahan tambang dan buah pala tersebut.
Ketika Puan Maharani menginjakan kaki di Pulau Lembeh yang penuh misteri itu, saya berdiskusi dengan teman-teman dari kumpulan orang-orang yang menamakan diri Kelompok Kajian Strategis Hang Lekir 717.Â
Kelompok ini secara rutin banyak mengkaji situasi negeri ini menjelang pemilihan umum tahun 2024, termasuk orang-orang yang diperkirakan pantas maju dalam pemilihan presiden mendatang.
Dalam diskusi hari Rabu 9 Februari 2022 di Jalan Hang Lekir, Kabayoran Lama, Jakarta dipertanyakan, kenapa prosentase Mbak Puan dari hasil survei berbagai lembaga survei, termasuk di kelompok bawah? Padahal hasil survei lembaga-lembaga survei tersebut punya pengaruh psikologis sangat penting untuk para calon presiden.
Mantan Bendahara Umum PDI Perjuangan, Novi Nasution yang kini berada di Partai Amanat Nasional (PAN) mengatakan hal istimewa tentang Mbak Puan.Â
"Mbak Puan itu, sebagai politisi mempunyai kelebihan luar biasa yang tidak dimiliki oleh politisi lainnya," ujar Noviantika berapi-api.
"Beliau berasal atau punya trah keluarga politisi. Kakek, ayah dan ibunya adalah politisi besar dan handal. Sehingga talenta politik ada dalam dirinya," tegas Novi.
Menurut Novi, perjalanan karir politik Puan juga sangat lengkap. "Menjadi pengurus DPP di partainya, anggota DPR dan Ketua Fraksi, Menko PMK dan sekarang ketua DPR," ujarnya.
"Mungkin Mbak Puan adalah salah satu politisi terlengkap pengalamannya di partai, legislatif dan eksekutif. Sehingga sangat mumpuni untuk masuk ke pertarungan 2024 yang akan datang," demikian tegas Noviantika sore itu.
Seorang tokoh PDI Perjuangan yang dekat dengan Puan pernah mengatakan pada saya, partainya punya hasil survei sendiri dan Puan punya prosentase tinggi. Tapi, kata sumber itu, "Yang penting PDI Perjuangan sebagai partai terbesar harus punya harga diri dan kebanggaan, punya calon sendiri, soal kalah atau menang, itu persoalan lain."
Walikota Bitung Maurits Mantiri (politisi PDI Perjuangan) yang mendampingi Puan Maharani menginjakan kaki di Pulau Lembeh punya pandangan supranatural tentang kedatangan di pulau itu.Â
"Di bawah pulau itu, di dalam laut, banyak mahluk aneh. Kedatangan Mbak Puan di Pulau Lembeh adalah untuk mengumpulkan energi di kawasan gerbang Pasifik. Sulawesi adalah pulau berbentuk ular naga. Sulawesi Utara dan Pulau Lembeh bagaikan mulut ular naga itu....," ujar Maurits Mantiri.
"Beliau sangat pentas maju ke Pilpres 2024," ujarnya. "Dalam perjalanan dari Pulau Lembeh ke Likupang lewat laut, kapal Mbak Puan diikuti barisan lumba-lumba, bukankah ini tanda-tanda jaman," lanjut Mantiri.
Wakil Walikota Tomohon, Sulut, Wenny Lumentut (mantan Ketua Gerindra Sulut), pertengahan tahun 2021 lalu, adalah salah satu yang mengumandangkan dukungannya pada Puan Maharani untuk maju di Pilpres 2024.Â
Wenny pekan lalu sekali lagi mengatakan keyakinannya Puan Maharani maju ke Pilpres 2024. Wenny seolah-olah menjadi juru bicara Sulut (tahun 2021) yang menyuarakan secara lantang pencalonan Puan Maharani.
Kalau hasil sejumlah lembaga survei independen di Indonesia memberi prosentase rendah untuk capres kepada Puan Maharani, maka apa yang kurang dari diri Mbak Puan ini?
Meminjam kata-kata Pendeta Graafland di abad 19 lalu tentang Pulau Lembeh, apakah Mbak Puan bagaikan Pulau Lembeh yang mempunyai banyak potensi tapi belum terolah. Masih misterikah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H