Mohon tunggu...
Joseph Osdar
Joseph Osdar Mohon Tunggu... Jurnalis - Wartawan

Lahir di Magelang. Menjadi wartawan Harian Kompas sejak 1978. Meliput acara kepresidenan di istana dan di luar istana sejak masa Presiden Soeharto, berlanjut ke K.H Abdurrahman Wahid, Megawati, SBY dan Jokowi.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Airlangga, Pangeran Samber Nyawa dan Sunan Lawu

9 Februari 2022   21:26 Diperbarui: 15 Februari 2022   00:44 3027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (7/2/2020) (Dokumen DPP Partai Golkar via KOMPAS.com)

Di buku tentang Samber Nyawa oleh MC Ricklef antara lain dituliskan tentang kekuatan spiritual Jawa yang berkaitan dengan Ratu Kidul (di laut Selatan Jawa) dan Sunan Lawu (perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur bagian selatan).

Menurut Ricklef, Mangkunegara dekat sekali dengan Sunan Lawu. "Barangkali karena dari sebagian besar dari perjuangan hidupnya dihabiskan di daerah sekitar Gunung Lawu," kata Ricklef dalam bukunya (halaman 298).

Dalam bukunya Ricklefs juga menuliskan tentang catatan harian berbentuk puisi/tembang yang berkaitan dengan Pangeran Samber Nyawa atau Mangkunegara I.

Buku harian ini, kata Ricklefs, mencatat berbagai peristiwa ajaib yang berkaitan dengan kewajiban menggunakan warna kuning. Bunyi catatan harian itu begini:

"Di mana makam itu berada, semua harus memakai warna kuning, Kerbau, sapi dan kuda , harus mendekat dengan warna kuning (hiasan-hiasannya). Alat pengangkut mesti berwarna kuning. Jika mendekati kuburan, kuning (harus dipakai)".

Ini perlu penafsiran meditatif. Apakah kuning ini juga berkaitan dengan warna Golkar?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun