"Tidak terjadi tembak menembak" pungkas Kuasa Hukum Bharada E dalam tayangan Kompas TV "Sapa Indonesia Malam" (8/9),dan di tekankan lagi dalam pertanyaan berulang  untuk memastikan peryataan tersebut yang dilayangkan presenter senior Kompas TV Aiman Witjaksono.Â
"Artinya tidak ada tembak menembak dari tangga, ke arah kamar ibu Putri?" Pertanyaan Aiman untuk lebih memastikan.
"Iya, sementara tembak menembak sebenarnya tidak ada" ungkap Kuasa Hukum Bharada E, dan tentunya Aiman juga mengulang lebih pasti dengan menyahut "Bagaimana?"
Pengacara baru Bharada E, Muhammad Boerhanuddin pun membalas dengan kalimat penekanan yang lebih jelas"TIDAK ADA TEMBAK MENEMBAK".
Padahal yang selama ini di ketahui dari narasi yang di bangun oleh "gerbong" Ferdy Sambo, bahwa kasus tewasnya Brigadir Yosua karena ada terjadi tembak menembak dari tangga ke arah kamar Istri Ferdy Sambo, Putri C.Â
Selain itu, dalam pengakuan lain yang di lontarkan oleh pengacara baru Bharada E, bahwa klien nya juga mengungkapkan mengenai proyektil atau bekas proyektil yang ada di tempat kejadian perkara (TKP), yaitu rumah dinas Kadiv Propam Polri di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel).
Bekas Proyektil yang ada di TKP ternyata juga hanya alibi saja, ini sebagai bentuk untuk memuluskan "skenario tolol" yang di bangun oleh mereka.Â
Pistol Brigadir J, katanya, sengaja ditembakkan ke arah dinding supaya terkesan ada peristiwa baku tembak.
"Yang itu pun adapun proyektil atau apa yang di lokasi katanya alibi," ungkap kuasa hukum Bharada E, seperti di lansir dari laman Kompas.com
Ajaib...bin Ajaib! Sungguh di luar dugaan skenario  dari "sutradara"  puzzle kasus tewasnya Brigadir J. Apa yang sudah terbuka saat ini, teka-teki kematian Brigadir Yosua perlahan semakin terbuka dan menemukan titik baru dan memutar balikkan apa yang sudah di kumandangkan oleh "gerbong" itu di awal.Â
Skenario mereka "Polisi Tembak Polisi" dengan bumbu-bumbu  7 tembakan dan 5 tembakan balasan ternyata semua hanya omong kosong belaka. Â