Ini artinya perbedaan untuk durasi menggunakan kedua platform tersebut, dimenangkan oleh media sosial milik ByteDace asal China tersebut.
TikTok memang sudah terlihat telah menyalip YouTube sejak Juni 2020. Saat itu, anak-anak dan remaja rata-rata menggunakan TikTok 82 menit perhari dibanding YouTube 75 menit perhari.
Berselang dalam waktu yang singkat sejak peluncurannya, Dominasi YouTube-pun  mulai di "goyang" oleh Aplikasi Joget-joget milik Zhang Yiming ini.
Tak hanya itu, dalam riset terbaru yang di keluarkan yang bertajuk "News Consumption in the UK: 2022". Menyebutkan, bahwa Gen-Z atau anak-anak muda lebih sering menggunakan platform Tiktok dalam mencari berita. (Kompas 25/7/2022)
Hal ini tentunya, semakin memperpanjang daftar goyangan Tiktok untuk YouTube , dan kemungkinan besar "mungkin" juga akan mampu menggeser seutuhnya dominasi YouTube.
Anak perusahaan Google ini pun telah menyadari "serangan" ini dengan menambahkan atau merilis fitur-fitur baru yang "mirip" dengan antar muka Tiktok, yaitu Shorts YouTube Video.
Tepat pada tahun 2019 YouTube secara resmi mengumumkan fitur video pendek tersebut ke kalayak umum.
Dan tak tanggung-tanggung demi mempertahankan eksistensi dan dominasinya sebagain platform berbagi video terbesar di Dunia, merekapun membuat strategi untuk dapat bersaing dengan menggelontorkan Dana sebesar 1,4 Miliar dan menjanjikan insentif kepada creator, bagi siapa saja yang memanfaatkan atau mengunggah Video YouTuber ke layanan Shorts.
Selain itu dalam laporan  terbaru, memberitakan bahwa pihak YouTube juga telah mencoba  tools  baru di aplikasinya demi membantu konten creator dari durasi panjang di jadikan lebih pendek untuk dapat di unggah ke Shorts Video YouTube.
Ini jelas sebagai tanda upaya untuk dapat bersaing atas goyangan dari Tiktok tentang layanan video pendek, dan  tentunya sebagai cara dalam meningkat pendapatan yang mana pada akhir-akhir ini pendapatan dari YouTube semakin melambat sejak 2021.
Pada laporan yang di kutip dari Kompas.com, menyebutkan pendapatan YouTube pada kuartal II 2022 hanya tumbuh hanya 4,8 persen artinya mencatatkan pertumbuhan terendah dalam dua tahun terakhir.