Lain Saham, lain lagi soal PHK di Twitter.
Ini berkaitan atau tidak akibat dari pembatalan Elon Musk untuk mengambil alih twitter. Namun berita yang beredar dan meruak, dinyatakan bahwa perusahaan twitter akan melakukan PHK ( Pemutusan Hubungan Kerja) secara besar-besaran.
Dalam laporan yang tersedia dalam media online, dan pertama kali mengeluarkan rumor ini adalah The Wall Street Journal. Memberitakan bahwa perusahaan akan telah melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sebanyak 100 Orang.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada tubuh twitter inipun akan di lakukan pada Divisi Perekrutan atau Divisi akuisisi talenta. Hal ini juga dilakukan sebagai bentuk efisiensi biaya.Keputusan PHK ratusan ini pada tubuh Perusahaan Twitter, ini merupakan langkah yang tiba-tiba. Atau memungkinkan orang-orang berspekulasi akibat dari gagalnya atas kesepakatan pengalihan kepemilikan.
PHK ratusan yang telah dilakukan twitter, adalah sebagian dari karyawan internal dan sampai ke pengurangan pada sejumlah karyawan outsourcing.
Hal ini juga dibenarkan oleh piha twitter melalui sebuah postingan di situs LinkedIn, Ingrid Johnson, seorang perekrut teknis senior di Twitter, menulis bahwa itu adalah hari yang sangat sulit.
Selain itu sebenarnya juga perusahaan twitter sudah membuat kebijakan baru dalam hal efisiensi biaya, dengan tidak melakukan perekrutan dan menfokuskan karyawan yang ada untuk selalu bekerja sesuai dengan tanggungjawab masing-masing.
PHK di bidang Start Up sebenarnya di akhir-akhir ini bukanlah hal yang baru, hampir semua ada PHK besar-besaran dan memperkecil ruang untuk perekrutan karyawan baru.
Bahkan sekelas Google.In sudah menyatakan hal yang sama dimana perusahaan mereka saat ini sedang "memperlambat" mengenai perekrutan karyawan baru. Facebook (Meta) juga telah lebih dahulu membuat keputusan dengan melakukan PHK bagi karyawannya, Microsoft dan beberapa start Up paling besar di Dunia juga hal yang sama dilakukan
Tak hanya itu, di Indonesia sendiri, untuk perusahaan startUp sudah lebih dahulu melakukan restrukturisasi dalam organisasi perusahaan. Sperti dengan melakukan PHK, selain itu StartUp di Indonesia dalam mengurangi Efisiensi termasuk dalam mengurangi biaya pemasaran atau menunda peluncuran produk baru.