Mohon tunggu...
Oryza Ardyansyah
Oryza Ardyansyah Mohon Tunggu... -

Saya adalah jurnalis, seorang ayah dua anak, pembaca buku, pendengar musik rock, dan penikmat makanan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Membedah Seni Kepemimpinan SBY

10 Juli 2011   06:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:47 567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

SBY Diminta ke Dukun Agar Bencana Berhenti

Mei 2006, bulu kuduk saya sempat merinding ketika diminta pindah ke Bina Graha menempati ruang yang dulu adalah ruang kerja Presiden Soeharto. Namun itu lebih disebabkan bobot sejarah dari kantor itu. Walau begitu semenjak saya berkantor di sana, semakin banyak orang yang membisikkan takhayul yang berhubungan dengan keris, pusaka, dan lainnya. Istana Bogor dan Cipanas yang sangat agung itu diselimuti oleh kisah misteri.

Banyak orang yang mencoba masuk ke lingkaran pembuat keputusan menawarkan jasa-jasa yang berbau mistik, sebagian karena motivasi keuangan. Alhamdulillah, saya sama sekali tidak pernah melihat gejala ini dalam proses kebijakan SBY.

Dari pembicaraan dengan Presiden atau staf lainnya, saya tahu banyak sekali orang yang mencoba melalui berbagai pintu, menawarkan kekuatan mistik atau solusi magis kepada beliau. Ada yang meminta SBY terbang ke daerah tertentu selama sekian jam untuk bertemu orang pintar.

Ada yang meminta SBY melakukan ritual-ritual tertentu dengan dukun-dukun terkenal untuk mencegah meluapnya lumpur Sidoarjo, atau agar rentetan bencana alam berhenti. Ada yang meminta SBY berkeliling mengunjungi beberapa makam keramat demi kesuksesan pemerintahan. Atau harus menerima berbagai benda pusaka untuk mempertahankan kekuasaan.

SBY biasanya akan mendengar semua nasehat ini dengan santun, namun beliau selalu menolak dengan bijak nasehat, anjuran, dna permintaan yang tidak rasional. Saat hendak mengunjungi para pengungsi di kaki Gunung Kelud, Presiden SBY mendapat peringatan untuk tidak datang ke Kediri. Sudah menjadi legenda di daerah itu, bahwa setiap penguasa yang datang ke Kediri akan jatuh dari tampuk kepemimpinannya. Tapi beliau tetap datang dan bahkan bermalam di tenda bersama masyarakat yang mengungsi di Gunung Kelud yang hampir meletus.

SBY juga sangat tidak suka adegan-adegan sinetron berbau mistik yang banyak ditayangkan televisi. "Tayangan seperti itu bisa mmbuat persepsi yang salah tentang Islam itu sendiri. Apalagi, jika cerita tersebut disampaikan secara berlebihan, di luar kepantasan. Hal-hal berbau mistik itu bisa merusak keimanan," katanya.

"Pemikiran mistik mencerminkan mentalitas jalan pintas, orang yang tidak mau bekerja keras, tidak mau berencana, dan hanya mengharapkan solusi dengan cara gaib. Mistik membuat orang malas, tidak ulet dan tidak bermental tangguh," tambahnya.

Sejak dilantik menjadi presiden, Oktober 2004, saya melihat ada empat transformasi pada diri SBY. Pertama, SBY mentransformasi dirinya menjadi ekonom. Beberapa saat sebelum dilantik menjadi presiden, ia meraih gelar doktor dari IPB, dan menulis disertasi panjang mengenai ekonomi pertanian.

SBY sangat gemar berdebat dengan ekonom mapan -- Boediono, Sri Mulyani, Mari Pangestu -- serta bertukar pikiran dengan pelaku-pelaku pasar. Saya mencatat analisa SBY lebih condong pada ekonomi politik, karena sebagai presiden, SBY harus melihat segala sesuatunya --fiskal, inflasi, energi, investasi, komoditi, sembako, pajak, dan lain sebagainya -- dari sudut pandang makro.

Dalam membaca maupun berdiskusi, Presiden SBY juga tidak menyukai teori-teori abstrak atau akademis: SBY biasanya lebih suka pembahasan yang policy-oriented mengenai isu-isu yang berdampak riil bagi rakyat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun