Mohon tunggu...
Harun Anwar
Harun Anwar Mohon Tunggu... Desainer - Menulis sampai selesai

Lelaki sederhana yang masih ingin tetap tampan sampai seribu tahun lagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Boleh Saja Mencintai Dalam Diam, Asal Jangan Mendiamkan Cinta

3 September 2019   05:22 Diperbarui: 28 Juni 2021   19:13 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelak setelah diam-diam ini, saya akan ambil langkah. Ada baiknya saat ia sudah resign dari pekerjaan, saya pun akan resign. Di situ saya akan bilang cinta, dengan cara saya sendiri. 

Sementara ini saya sedang latihan untuk berkata-kata. Saya akan mengatakan cinta, saya tak akan mengajaknya berpacaran. Itu saya rasa terlalu murahan untuk sebuah cinta. Saya mungkin akan mengajaknya menikah, dan tentu saja memintanya untuk menunggu beberapa waktu.

Ya, tak perlu pacaran, saya yakin itu sesuatu cara murahan untuk mengikat sebuah kedekatan. Toh selain sudah berteman ia juga adalah kekasih hati. Sekarang saya hanya perlu mempersiapkan semuanya. Sembari berdoa. Meminta petunjuk Tuhan yang memiliki semua cinta.

"Inshaa Allah, kau akan dapati diri ini sebagai laki-laki yang bagus tanggung jawabnya," ucapan saya dalam hati mengakhiri tulisan ngilu ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun