Foto di bawah ini adalah gambaran lahan sawah ditengah Insfrastruktur yang digalakkan pemerintah ada tiga jenis bangunan Insfrastruktur yang terlihat yaitu, jalan aspal, jembatan dan lampu penerangan jalan ( LPJ ) PLN. Dari ketiga insfrastruktur tersebut dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil panen petani secara sederhana.
Kenapa secara sederhana sebab saat ini para petani diberbagai pelosok desa masih petani sederhana sebelum ada Regenerasi Petani Dengan Menghidupkan SPMA sehingga menghasilkan calon-calon petani milenial kita gunakan teknologi yang sederhana yaitu perpaduan teknologi alami/tradisional dan modern.
Dari photo diatas terlihat ada genangan air dijalan dan dibeberapa petak sawah dikarenakan banjir saat jelang panen beberapa waktu lalu, saya tandai terdapat dua tempat yang akan kita manfaatkan untuk meningkatkan hasil pertanian dengan mengurangi hama.
Yang pertama : Tanah dipinggir sungai yang kosong hanya ditumbuhi ilalang :
Kebetulan tanah trsebut berada disisi utara sawah sehingga tidak menutupi cahaya matahari ke sawah, dan lebar sekitar 4 meter mengelilingi sepanjang sungai.
Tanah kosong tersebut kita tanami pohon Gayam, kenapa pohon Gayam ?
Gayam (Inocarpus fagifer (Parkinson ex Zollinger) Fosberg) adalah jenis pohon anggota suku polong-polongan (Fabaceae) yang dapat tumbuh setinggi 20 meter dengan diameter 4 hingga 6 meter. Nama lainnya adalah gatep (Bali dan Lombok), tahitian chestnut (bahasa Inggris).
Pohon ini biasa ditanam di pedesaan sebagai peneduh pekarangan dan kuburan. Pohon ini seringkali tumbuh berdekatan dengan kolam atau mata air sehingga diduga memiliki kemampuan menyerap air yang kuat dari sekitarnya. Karena anggapan itu, gayam juga merupakan salah satu tumbuhan penghijauan.
dikutip dari : Wikipedia
Pohon Gayam lebih dikenal dengan pohon Genderuwo karena disitulah bersarangnya "Burung Hantu" seperti diketahui burung hantu adalah hewan predator pemangsa tikus, dengan adanya burung hantu yang bersarang dipohon gayam tersebut maka secara tidak langsung tikus-tikus sebagai hama tanaman akan berkurang.
Selain tempat bersarang burung hantu pohon gayam juga tempat bersarang semut rang-rang semut penghasil kroto. Kroto merupakan bahan pakan eksklusif yang kaya akan nutrisi diyakini dapat membuat kicauan burung lebih merdu dan bulu burung lebih mengilap. Harga kroto dipasaran saat ini 45.000/Kg, sebuah pendapatan sambilan yang cukup menguntungkan bagi petani.
Dan yang terpenting dengan menanam pohon gayam dibantaran sungai akan mencegah abrasi tanah sekitar sungai dan mencegah banjir kesawah.
Yang kedua : Lampu Penerangan Jalan
Lampu tersebut menyala terang dimalam hari akan lebih terang jika voltase lampu yang digunakan semakin besar. Cahaya terang tersebut membuat beberapa serangga tertarik untuk mendekati dan berkumpul. Selain itu, serangga lain tertarik pada panas yang dihasilkan bola lampu yang menyala di malam hari.
Diantara serangga tersebut ada walang sangit, wereng, dan serangga yang merupakan hama bagi tanaman disawah. Kita manfaatkan terang cahaya lampu penerangan jalan PLN tersebut dengan membuat jebakan serangga secara sederhana, dari mulai membuat minyak goreng dalam plastik dan diletakkan dibawah lampu atau jebakan serangga lain yang lebih modern.
Yang ketiga : Antena/Tower BTS
Dengan menganjurkan pendirian antena BTS yang dimiliki oleh Telkomsel, Indosat dan provider lain didekan area persawahan, ini butuh Sinergi Infrastruktur Industri dengan Pertanian. Dengan berdirinya antena BTS dekat persawahan bisa dimanfaatkan ikut nebeng meletakkan teknologi pertanian digital modern semisal, signal pengusir hama, cctv controling pertanian, dan lain-lain yang bisa kita ciptakan alat-alat difital modern tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H