“Sudah berapa semester dan ngambil jurusan apa?”
“Sudah semester lima. Saya ambil jurusan akutansi,”
Banyak pertanyaan yang keluar dari mulutku telah membuat kikuk Ajeng. Mungkin baginya tidak wajar. Ada seorang laki-laki yang bawa istri dan anaknya, kok malah mengobrol santai sekali dengan seorang wanita muda. Ekspresi wajahnya pun agak terlihat dingin dan datar. Sebelum suasana jadi kacau, langsung kubeberkan siapa diriku sebenarnya.
“Maaf ya Jeng, saya banyak nanya. Sebenarnya saya ini seorang jurnalis warga di Kompasiana,” jelasku kepada Ajeng agar suasananya kembali khidmat.
“Iya, gapapa Pak,” jawabnya tersenyum sedikit membuat kondisi kembali kondusif.
“Kamu tahu kan Kompaisana?”
“Iya Pak, saya tahu” jawab Ajeng. Membuat hatiku lega sekaligus bangga. Ternyata kompasiana memang sudah terkenal, terutama di kalangan mahasiswa-i.
“Itu kan yang suka ditayangkan di Trans,” sambung Ajeng.
Gubrak...#@$, maaf ya aku tarik kembali ungkapan pujian di atas tadi. Sejak kapan Kompasiana berubah jadi program TV seperti “On The Spot”, “7 Hal Spektakuler”, dan lain sebagainya. Itu perkiraanku terhadap respon Ajeng tentang Kompasiana.
“Bukan Jeng. Kompasiana itu semacam web atau blog rame-rame,”
“Oh itu, ya mungkin saya pernah denger sih,”