Mohon tunggu...
Muharam Ismail
Muharam Ismail Mohon Tunggu... Lainnya - Jurnalis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Merusak Moral dan Larangan dalam Islam tentang Kebiasaan Nonton 'BF'

22 Maret 2024   10:29 Diperbarui: 22 Maret 2024   10:36 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Merusak Daya Ingat

Keseringan menonton film porno nyatanya mampu membuat daya ingat kita berkurang. Penelitian yang dilakukan oleh JAMA Psychiatry pada 2014 menyebutkan bahwa menonton pornografi secara teratur atau terus menerus dapat mengumpulkan respons terhadap rangsangan seksual dari waktu ke waktu dan hal tersebut dapat menganggu kekuatan daya ingat seseorang yang melakukannya.

2. Memiliki Dopamin Lebih

Dopamin muncul setelah kita melakukan sesuatu yang menyenangkan. Namun, otak tidak bisa membedakan dopamin alami dan dopamin tidak sehat salah satunya dari menonton film porno.

Dopamin memiliki tugas sebagai perangsang emosi dan kognitif ke seluruh bagian tubuh sehingga otak menuntut untuk mendapatkan dopamin yang banyak demi lebih banyak kesenangan yang didapat ketika menonton film dewas.

3. Muncul Hasrat Seksual Berlebih

Menonton film porno bisa melepaskan zat serotonin yang mampu memberikan efek tenang pada penontonnya. Namun, mereka yang kecanduan memiliki kemungkinan besar munculnya hasrat seksual dan ingin melakukan hubungan badan secara berlebihan.

4. Mengganggu Kehidupan

Mereka yang kecanduan menonton film porno bisa menghilangkan atau kehilangan keseimbangan dalam hidup. Karena mereka akan terganggu saat melakukan segala aktivitas di kehidupannya, seperti bekerja hingga hasrat berhubungan seks yang sehat akan secara perlahan hilang dari kehidupannya.

5. Disfungsi Ereksi

Ahli Saraf Rachel Anne Barr menyebut kepuasan yang didapat dari menonton film porno dapat merusak perkembangan jalur saraf otak. Hal itu memicu berbagai hal negatif seperti depresi, disfungsi ereksi, hingga kematangan emosi yang terhambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun