Disaat malam tiba Aku bagaikan Rembulan Malam
Yang Siap Menyinari Alam Semesta Dengan kelembutan Cahayanya
Disaat Malam Berganti Siang Aku Bagaikan Sang Surya yang selalu siap
Menyinari bumi dengan kehangatan sinarnya
Aku tak kenal apa yang dimaksud dengan istirahat
Berpacu dengan waktu demi menjaga data tetap bermutu
mata dan pikiranku  tak lepas berpaling
tiap data terposting membuatku semakin pusing
Aku bahkan tak layak disebut manusia
tidur kantuk ku hilang sirna Demi validnya sebuah data
dalam sanubariku berkata : entah kapan kebahagiaan itu menerpa
asa bagaikan terpikul di pundakku seorang
Bila data tak sinkron aku selalu di pertanyakan
bila berbagai tunjangan tak bersua aku juga disalahkan
Duh...
aku harus bagaimana
ku curahkan segala tanggung jawab dan amanah
kala pagi bernyawa hingga senyap bermimpi
aku masih di tempat yang sama
waktu berkualitas untuk keluarga pun tersita
tempat kerja bagaikan rumah Pertama
istriku tercinta tempatku berbagi cerita
Terlepas semua beban dalam derita
tak cukupkah detik yang ku perjuangkan
tak ingatkah apa yang telah ku kerjakan
tak cukupkah siang malam yang ku tahlukkan
Semoga para penguasa, para pembuat kebijakan
Yang selalu bilang Operator adalah jantung sekolah
Kau tahu semua itu , tapi mengapa
Aturan dan semua kebijakan seakan membuang kami
Tak satupun kebijakan yang mengelus pundak kami
Yang ada kau patahkan hati kami
Hidup layaknya seperti akar
Siap menopang dahan dan daun yang berbunga indah
berbuah manis untuk selamanya
Tetaplah ada, Wahai Jantung Sekolah
Walaupun keberadaanmu tak dianggap
pengharapan hanya satu Kapan Sinar Terang itu tiba
#save_Operator
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI