"Peran perempuan bukan main - main. Dari perempuan lahir wanita - wanita hebat, Marylin Monroe, Monalisa dan lain - lain," tutur kurator Mirwan Yusuf.
Bahkan menurut Mirwan Yusuf, suksesnya pameran tunggal ini juga berkat keterampilan Maya Urbach, kakak kandung Nafa Urbach yang menjadi motor pameran tunggal ini. Dan sebagian besar dikerjakan oleh perempuan.
Fitrajaya berharap dengan pameran tunggal ini, setidaknya pesan dalam karya lukisannya yang bergenre pop art dan Contemporary art dapat dinikmati dan dikenal khalayak.
"Tentu saja setelah grand opening, kita harapkan pengunjung bisa mengapresiasi  karya - karya yang ditampilkan. Karya - karya yang terinspirasi dari karya old master," harap Fitrajaya Nusananta.
Artis tanah air Nafa Urbach juga ikut mengapresiasi pameran tunggal pelukis Fitrajaya Nusananta.
"Seniman adalah wadah untuk emosi dari seluruh tempat, dari langit, dari bumi, dari secarik kertas, dari bentuk yang lewat hingga membentuk kebohongan menjadi kebenaran. Begitulah pandangan saya dari apa yang saya lihat dari lukisan bang Fitrajaya Nusananta. Teruslah berkarya dan teruslah merubah warna menjadi indah," tulis Nafa Urbach.
Pameran tunggal ini terwujud berkat kerja sama antara Galleri Soekarno-Hatta Blitar, milik Andreas Gunawan dengan Galeri Seni Kunstkring, Menteng Jakarta Pusat.
Andreas Gunawan tentu punya tujuan dengan melakukan kerja sama tersebut.
"Lukisan Picasso yang tidak bisa dijangkau, sekarang (dengan pameran ini) kita bisa menikmati karya Picasso melalui karya Fitrajaya Nusananta," sambut Andreas Gunawan.