Mohon tunggu...
Teguh Yuswanto
Teguh Yuswanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis dan wartawan

Suka membaca yang berat berat, suka menulis yang ringan ringan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fitrajaya Nusananta Pelukis Asal Indonesia Malang Melintang di Eropa

4 Januari 2022   23:41 Diperbarui: 4 Januari 2022   23:53 1885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu karya Fitrajaya Nusananta yang dipamerkan. Foto: teguh Yuswanto

Jika tidak ada halangan pada 8 Januari mendatang, pelukis Fitrajaya Nusananta secara resmi  melakukan  Grand Opening pameran tunggal dengan judul Memoir Of The old Master di  Galeri  Kunstkring, Jalan Teuku Umar No 1, Menteng, Jakarta Pusat.

Pameran tunggal ini terwujud berkat kerja sama antara Galleri Soekarno - Hatta Blitar, milik Andreas Gunawan dengan Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta Pusat.  

Tapi sebelum itu, pada Senin (3/1) lalu  Fitrajaya Nusananta menyempatkan untuk melukis bersama  cucu - cucu dari keluarga Urbach. Mereka adalah, Mikhaela Lee Jowono,anak Nafa Urbach,  Natasha Victory Contempora Urbach serta anak dari Maya Urbach kakak kandung Nafa Urbach.  

Mereka kemudian  diberi kanvas untuk melukis. Mereka diberi kebebasan untuk melukis apa saja. Sesuai yang terlintas di dalam benak mereka. Hasilnya sungguh ajaib.

Mikhaela, misalnya, dia terinspirasi dari Menara Pissa di  Italia kemudian dia menuangkan dalam bentuk lukisan. Tapi perlu diingat juga, Italia bukan hanya menara Pissa yang terkenal. Tapi juga makanan pizza. Jadilah Menara Pizza.

Ide melukis bersama antara Fitrajaya Nusananta dengan anak - anak tentu tak lepas dari keseharian Fitrajaya. Fitrajaya dikenal sebagai sosok yang sangat dekat dengan anak-anak. Fitrajaya termasuk pelukis yang sayang keluarga.

Para pelukis cilik menunjukkan karya mereka kepada Fitrajaya. Foto: Teguh Yuswanto
Para pelukis cilik menunjukkan karya mereka kepada Fitrajaya. Foto: Teguh Yuswanto

Fitrajaya mempunyai kesabaran yang lebih jika berhadapan dengan anak anak. Seperti pada sore itu, Fitrajaya dengan sabar  mendengarkan celotehan anak - anak tentang ide melukis mereka.

Ada juga yang melukis babi yang terjebak dalam lorong waktu. Di sana sendiri tak bisa kembali ke masa kini. Ide - ide yang muncul sangat original.

Fitrjaya Nusananta berpose di pintu Gedung Kunstkring. Foto; Teguh Yuswanto
Fitrjaya Nusananta berpose di pintu Gedung Kunstkring. Foto; Teguh Yuswanto

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun