Mohon tunggu...
Oparton J Tarihoran
Oparton J Tarihoran Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang penikmat tape, yang tidak menyukai politik tapi menyukai berita politik

Seorang penikmat tape, yang tidak menyukai politik tapi menyukai berita politik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Panggung Saiful Jamil, Bobroknya Empati dan Nurani di Ruang Publik

7 September 2021   06:00 Diperbarui: 7 September 2021   05:58 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak kah kalian tau kalau Saiful Jamil dipenjara karena kejahatan seksual terhadap anak? Apakah kalian tidak tau kalau kejahatan seksual terhadap anak itu sebuah kejahatan biadab?

Hai para pemilik stasiun tv dan producer yang telah memberi panggung pada Saiful Jamil.

Pernah kah kalian berpikir, bagaimana perasaan anak yang menjadi korban kejahatan seksual Saiful Jamil  saat melihat Saiful Jamil  muncul di tv dengan perasaan tidak bersalah? Mungkin trauma si korban belum juga pulih, atau jika pun pulih munculnya si pelaku akan membangkitkan kembali trauma yang pastinya akan mempengaruhi kejiwaan korban.

Hai para pemilik stasiun tv dan producer yang telah memberi panggung pada Saiful Jamil.

Tidakkah kalian berpikir bagaimana perasaan Bapak, Ibu dan keluarga dari korban yang saat melihat pelaku kejahatan seksual terhadap anaknya malah cengar-cengir di layar kaca?

Hai pemilik stasiun tv dan producer yang memberi panggung pada Saiful Jamil.

Coba kalian bayangkan jika yang menjadi korban pelecehan seksual Saiful Jamil adalah anakmu atau cucumu?

Hai pemilik stasiun tv dan producer yang memberi panggung pada Saiful Jamil.

Seandainya korban kejahatan seksual Saiful Jamil adalah anakmu atau cucumu, tidakkah hatimu  terkoyak saat melihat "senyum kemenangan" Saiful Jamil di layar kaca di depan matamu?

Dimana empatimu?

Dimana Nuranimu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun